1.000 Penari Pendet & Fragmentari Somya Siswa PAUD Unjuk Gigi dalam Gebyar PAUD Kota Denpasar 2019
Sebanyak 1.000 penari Pendet ditampilkan dalam puncak perayaan Gebyar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kota Denpasar tahun 2019
Penulis: Putu Supartika | Editor: Irma Budiarti
1.000 Penari Pendet & Fragmentari Somya Siswa PAUD Unjuk Gigi dalam Gebyar PAUD Kota Denpasar 2019
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sebanyak 1.000 penari Pendet ditampilkan dalam puncak perayaan Gebyar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kota Denpasar tahun 2019, yang digelar di Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung, Denpasar, Selasa (28/5/2019).
Selain 1.000 Tari Pendet, juga ada penampilan kreativitas seni dari siswa PAUD se-Kota Denpasar dengan membawakan fragmentari berjudul 'Somya'.
Somya ini merupakan bentuk netralisasi alam semesta dengan mengutamakan tentang kearifan alam Budaya Bali dalam mengatasi hama dan plastik serta kesadaran lingkungan.
Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra menekankan beberapa poin yang harus tetap menjadi pedoman pelaksanaan PAUD di Kota Denpasar.

Salah satunya yakni para pendidik harus menyadari pentingnya kehadiran PAUD di tengah masyarakat.
Hal ini lantaran PAUD merupakan pendidikan pra pendidikan, persiapan bagi anak-anak untuk menyongsong pendidikan selanjutnya.
"Keberadaan PAUD juga penting dalam menggali potensi dan kreativitas anak-anak, serta menjadi wahana untuk pendidikan karakter dan transformasi budaya untuk anak usia dini, serta memberikan edukasi agar anak-anak tidak dimanja dengan gadget," kata Rai Mantra.
Baca: Dua Tahun Tak Pulang Kampung, Misyanto Tukar Uang Pecahan untuk Lebaran
Baca: 6 Kuliner Khas Dan Legendaris Yang Bisa Dicicipi Saat Menikmati Libur Lebaran Ke Banyuwangi
Dalam kesempatan tersebut Rai Mantra turut memuji keceriaan dan semangat para guru saat membawakan tari Rejang Renteng.
Hal itu menunjukkan besarnya semangat para guru PAUD di Kota Denpasar dalam upaya menggali potensi dan meningkatkan pendidikan usia dini di Kota Denpasar.
"Kalau gurunya gembira, siswanya pasti akan gembira dalam menerima pembelajaran, itulah yang wajib ditunjukkan para guru, utamanya guru PAUD," katanya.

Sementara itu, IA Selly Dharmawijaya Mantra yang merupakan Bunda PAUD Kota Denpasar mengatakan penyelenggaraan lomba kreativitas PAUD memberikan ruang bagi anak, orangtua, dan pendidik PAUD untuk berkreativitas.
Kreativitas yang dikemas dalam lomba ini juga membangun jiwa sportivitas dan juga sebagai media untuk saling mengenal, bertukar pengalaman dalam pendidikan dan pengasuhan anak usia dini.
"Kami berharap tidak lagi ada praktek salah dalam penyelenggaran PAUD. Mari kita saling berbagi ilmu dan pengalaman baik dalam penyelenggraan PAUD di Kota Denpasar," katanya.