Ramadan 2019

Dua Tahun Tak Pulang Kampung, Misyanto Tukar Uang Pecahan untuk Lebaran

Tradisi tukar uang pecahan menjadi hal yang selalu dilakukan oleh masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri

Penulis: Noviana Windri | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Noviana Windri
Misyanto menunjukkan uang pecahan yang telah ia tukarkan di area Parkir Timur Lapangan Bajra Sandhi, Jalan Raya Puputan, Denpasar, Bali, Rabu (29/5/2019). Dua Tahun Tak Pulang Kampung, Misyanto Tukar Uang Pecahan untuk Lebaran 

Dua Tahun Tak Pulang Kampung, Misyanto Tukar Uang Pecahan untuk Lebaran

Laporan Wartawan Tribun Bali, Noviana Windri Rahmawati

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tradisi tukar uang pecahan menjadi hal yang selalu dilakukan oleh masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Uang baru yang masih mulus, bersih, dan berbau khas uang baru cetak menjadi kebahagiaan tersendiri bagi mereka yang memberi dan anak-anak yang menerima.

Misyanto (40) adalah salah satu warga Jember yang mengadu nasib di Bali dengan memboyong istrinya.

Baca: Siswa Mts Maarif Bebandem Rayakan Kelulusan dengan Berbagi Sembako ke Kaum Duafa

Baca: Setiap Orang Ingin Meraih Kemerdekaan Finansial, Ingat Perhatikan 5 Hal Ini!

Bekerja sebagai tukang rongsokan dengan penghasilan tak menentu, ia mengaku Lebaran tahun lalu ia dan keluarga tidak mudik karena tak memiliki ongkos mudik.

"Alhamdulillah tahun ini bisa mudik. Senang sekali. Tahun lalu tidak mudik saya, Mbak. Gak punya duit," ungkapnya.

Saat ditanya alasannya tidak mengikuti mudik gratis, ia mengaku tidak tahu informasi mengenai mudik gratis.

"Bingung saya. Tidak tahu mudik gratis gimana caranya. Tidak pernah tahu info apapun," tuturnya.

Baca: Rayakan Idul Fitri dengan Produk Berkualitas dari ACE Melalui Program Hangatnya Kebersamaan

Baca: Cara Mudah Pesan Tiket Kereta Api Secara Online Dengan Aplikasi KAI Access, Ikuti 4 Langkah Ini

Misyanto yang saat itu ditemui Tribun Bali di area Parkir Timur Lapangan Bajra Sandhi, Jalan Raya Puputan, Denpasar, Bali tengah menukarkan uang pecahan untuk lebaran.

Ia menukarkan uang sebanyak Rp 2 juta rupiah, uang yang ia kumpulkan sedikit demi sedikit.

"Meskipun gak tentu hasilnya, Mbak, saya sisakan uang sedikit-sedikit untuk dikasi kepada tetangga dan saudara saat Lebaran. Biasanya ngasih Rp 2 ribu dan Rp 5 ribu," tuturnya.

Misyanto tidak sendiri, ia dan rekannya yang menukarkan uang pecahan mengantre dari pukul 06.00 Wita, sedangkan penukaran uang pecahan buka pada pukul 09.00 Wita.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved