Vakum 10 Tahun, Bali Skinhead Jambore #5 Hadir dengan Event Seru: Sambung Rasa Sambang Saudara

Setelah sempat vakum selama beberapa tahun, Bali Skinhead Jambore #5 hadir dengan event seru Sambung Rasa Sambang Saudara

Penulis: Karsiani Putri | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Karsiani Putri
Bali Skinhead Jambore #5 berfoto bersama pada Sabtu (15/6/2019) di Garden Groove, Jalan Tukad Balian Renon, Denpasar, Bali. Vakum 10 Tahun, Bali Skinhead Jambore #5 Hadir dengan Event Seru: Sambung Rasa Sambang Saudara 

Vakum 10 Tahun, Bali Skinhead Jambore #5 Hadir dengan Event Seru: Sambung Rasa Sambang Saudara

Laporan Wartawan Tribun Bali, Karsiani Putri

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Setelah sempat vakum selama beberapa tahun, Bali Skinhead Jambore #5 hadir dengan event seru Sambung Rasa Sambang Saudara.

Digelar di Garden Groove, Jalan Tukad Balian Renon, Denpasar, Bali pada Minggu (16/6/2019), acara komunitas sub kultur ini dikemas berbeda dari event-event sebelumnya.

Hal ini disampaikan pihak panitia acara, dalam konfrensi pers yang diadakan di Garden Groove, Sabtu (15/6/2019) lalu.

"Kali ini kita hadir dengan tema dan konsep serta kemasan baru. Kita bikin unik, karena selain musik juga ada booth tato, booth barber shop dan acara dimulai dari siang sampai malam. Juga ada aksi DJ dengan kemasan menarik," ucap Ketua panitia acara Bali Skinhead Jambore 5, Lalu Hendryawan.

Ia juga menyampaikan bahwa tidak hanya diramaikan oleh peserta dari Pulau Dewata dan Pulau Jawa, kegiatan kali ini juga dihadiri komunitas Skinhead dari Manado dan Singapura.

"Setelah 10 tahun sempat vakum, kali ini kita ajak semuanya terlibat dari setiap kota di Indonesia, sekalian untuk silaturahmi juga pasca Lebaran," tambahnya.

Baca: Esok Verifikasi PPDB SMP Negeri di Kota Denpasar, Ini Syarat dan Langkahnya

Baca: Kondisi Lilipaly Makin Membaik, Bakal Diturunkan Kontra PSIS Semarang?

Hendrawan menjelaskan bahwa kata Skinhead merujuk pada komunitas kelas pekerja, yang memang suka bekerja keras dengan identitas kepala botak dengan alasan agar praktis saat bekerja.

Sementara kaitannya dengan musik yakni punk, oi, ska, hingga reggae, hal itu merupakan hiburan kelas pekerja saat usai bekerja.

Eka Waves, President Indonesia Sub Culture (ISC) Chapter Bali yang akan mengisi acara tato dalam kegiatan ini mengaku sangat senang dengan adanya keterlibatan Indonesia Sub Culture (ISC) dalam acara ini.

"Sub Culture itu adalah suatu budaya yang berbeda. Sama halnya dengan komunitas Skinhead, tato juga merupakan sub culture karena tidak semua orang suka Skinhead yang identik dengan kepala botak dan punk dan juga tidak semua orang suka tato," ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa musik punk dan tato yang merupakan sub culture, selama ini sering kali diidentikkan dengan dunia kriminal padahal tidak demikian sebenarnya.

Menurutnya, banyak artis tato Indonesia yang telah sering membawa nama harum Indonesia dalam berbagai kontes tato di luar negeri.

Baca: Viral! Kisah Asmara Pria 41 Tahun Nikahi Gadis SMP, Ibu Pengantin Wanita Ungkap Reaksi Putrinya

Baca: Posisi Bek Kanan Kosong Akibat Andhika Cedera, Teco Bakal Pilih Dias Angga atau Dallen Doke

Hanafi dari Unyil Tato mengatakan bahwa melalui kegiatan ini diharapkan pemahaman orang terhadap komunitas Skinhead yang identik dengan punk dan komunitas tato bisa lebih baik.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved