Kisah Perajin Penjor Panen Pesanan Jelang Galungan, 'Pilih Warna dan Ulatan Harus Tepat'

Dalam pembuatan janur itu, ayah anak tiga ini mengatakan motif atau jenis janur yang akan dibuat sudah ditentukan sebelumnya.

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Rizki Laelani
TRIBUN BALI/I KOMANG AGUS ARYANTA
I Made Suartana (42), perajin janur asal Banjar Piakan, Desa Sibang, Badung, membagi kisahnya dalam proses usaya penjornya. Tak jarang hiasan janur yang berbahan ental itu diserbu masyarakat menjelang Hari Raya Galungan tiba. 

Kisah Perajin Penjor Panen Pesanan Jelang Galungan, 'Pilih Warna dan Ulatan Harus Tepat'

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG – Kabar jelang Hari Raya Galungan dan Kuningan hari ini tentang perajin penjor yang kewalahan penuhi kebutuhan konsumen.

Tak jarang hiasan janur yang berbahan ental itu diserbu masyarakat menjelang Hari Raya Galungan tiba.

Alhasil, perajin janur kewalahan menerima order pembuatan penjor.

I Made Suartana (42), pengerajin janur asal Banjar Piakan, Desa Sibang, Badung, membagi kisahnya dalam proses usaya penjornya.

I Made Suartana mengaku kewalahan membuat janur menjelang Hari Raya Galungan.

“Kalau menjelang Galungan, tentu saya kewalahan membuatnya. Orderan semakin banyak,”ujarnya saat ditemui Tribun-Bali.com Sabtu (13/7/2019).

Menurutnya pembuatan janur tersebut butuh keahlian, pasalnya janur yang berbahan ental itu merupakan karya seni yang akan di gunakan sebagai sarana upacara yang menghiasi penjor.

“Pembuatan sesuai pesanan. Karena dalam pengerjaanya membutuhkan waktu yang lumayan lama,” ungkapnya.

Dalam pembuatan janur itu, ayah anak tiga ini mengatakan motif atau jenis janur yang akan dibuat sudah ditentukan sebelumnya.

Sehingga dalam membentuk atau memotong ental tidak salah dan mudah untuk rakit menjadi janur.

Begitu juga dalam hiasan lainnya, seperti pemilihan warna dan ulatan harus tepat sehingga janur terlihat rapi.

Dalam pembuatannya, ia dibantu dengan anak laki-lakinya.

Ditanya mengenai harga, pihaknya mengaku berbeda-beda.

Mahalnya janur itu, kata Suartana bergantung pada penggunaan ental, motif dan besarnya janur.

Namun lanjut Suartana mengatakan, olahan ental yang paling murah dan mudah dikerjakan yakni Cili.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved