Dipasok 2 Pabrik di Melaya, Telur Afkiran Beredar di Jembrana, Wayan Nariati: Harganya 1.000
Telur afkiran atau telur gagal menetas disebut-sebut berasal dari dua pabrik di kecamatan Melaya.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Rizki Laelani

Dipasok 2 Pabrik di Melaya, Telur Afkiran Beredar di Jembrana, Wayan Nariati: Harganya 1.000
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Telur afkiran beredar luas di Negara, Jembrana, Bali.
Beredarnya telur afkiran ini membuat resah pasar di Jembrana.
Telur afkiran atau telur gagal menetas disebut-sebut berasal dari dua pabrik di kecamatan Melaya.
Seorang pedagang telur, Ni Wayan Nariati menyatakan, telur- telur ini seharga Rp 1250 (telur biasa).
Dan adapula miliknya itu yakni telur carun yang harganya Rp 1000.
Namun, untuk telur carun jarang yang mengeluarkan telur tersebut.
"Ini baru hari ini ada, itupun diberikan saudara. Kalau tidak ya tidak ada. Ini telur carun namanya, rasanyapun berbeda," ucapnya, Selasa (23/7/2019).
Seorang peternak ayam, I Gusti Ketut Subali mengaku, penyalur telur afkiran telah merusak harga telur di pasaran.
Dampaknya adalah kepercayaan masyarakat pada peternak ayam petelur.
Apalagi, saat ini harga pakai sudah cukup mahal.
Diakuinya, dinas terkait perlu untuk melakukan sidak.
Sehingga, diketahui telur itu layak konsumsi atau tidak.
"Kami sebagai peternak ayam petelur dengan adanya telur yang beredar boleh dikatakan telur putih, kami kesulitan memasarkan telur kami."