Pabrik Sebelah Puskesmas Disebut Kartar Pengambengan Kurangi Angka Pengangguran

Karang Taruna (Kartar) pemuda-pemudi Pengambengan menanggapi adanya keluhan warga yang menyebut pabrik di sebelah puskesmas

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/I Made Ardhiangga Ismaya
Pabrik yang dikeluhkan warga karena disebut mengolah sabut kelapa. Di satu sisi warga lain mendukung keberadaan pabrik, karena bukan mengolah sabut kelapa, namun serbuk kayu. 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Karang Taruna (Kartar) pemuda-pemudi Pengambengan menanggapi adanya keluhan warga yang menyebut pabrik di sebelah puskesmas menganggu aktivitas kesehatan di sana.

Pihak Karang Taruna keberatan dengan pernyataan seorang warga yang menyebut, bahwa itu merupakan pabrik sabut kelapa.

Padahal pabrik itu merupakan pabrik industri kayu bakar dan pelet kayu.

Ketua Kartar Pengambengan, Agus Budiono menyatakan, bahwa Kartar pemuda-pemudi, keberatan ketika itu disebut pabrik sabut kelapa oleh warga pengambengan, yang memberikan informasi kepada Tribun Bali.

Sejatinya, pabrik itu ialah pabrik 'Hidup Jaya' yang mengolah serabut kayu yang nantinya dikemas dan dikirim ke Korea Selatan.

Keberadaan pabrik, berkaitan dengan pembukaan lapangan kerja dimana wilayah Pengambengan akan diprioritaskan menjadi wilayah industri. Sehingga, tidak ada kendala apapun, dan menganggu aktivitas puskesmas.

"Kami masyarakat desa pengambengan dan generasi muda pada khususnya,
mendukung dengan adanya putra desa sendiri yang mampu menciptakan lapangan kerja dan mampu mengurangi angka pengangguran di desa kami," ucapnya, Selasa (30/7/2019) melalui pesan WhatsApp messenger.

Agus mengaku, dengan informasi dari warga yang mengeluhkan itu juga sangat aneh. Sebab, selain menyebut itu sebagai pabrik sabut kelapa, juga pabrik itu belum beroperasi.

Sehingga, sangat tidak mungkin pabrik yang baru efektif ijin Mei 2019 lalu itu menimbulkan dampak bagi puskesmas.

"Ya kami minta diluruskan saja. Karena ini belum beroperasi. Dan bukan pabrik sabut kelapa. Itu pabrik, pabrik pengepakan serabut kayu," ungkapnya.

Sebelumnya, seorang warga Pengambengan yang enggan namanya disebut mengeluhkan keberadaan pabrik yang berada di samping atau bersebelahan dengan Puskesmas.

Pabrik yang awalnya disebut sebagai pabrik sabut kelapa oleh warga ini, berada di Jalan Raya Pengambengan, Kecamatan Negara.

Beberapa warga sekitar khawatir, keberadaan pabrik menganggu aktivitas pelayanan kesehatan puskesmas.

Menurut warga, keberadaan pabrik yang berada di sisi timur jalan raya pengambengan itu, aktivitasnya menganggu.

Warga menyebut, apalagi memproduksi sabut kelapa yang notabenenya akan menimbulkan asap dan bau cukup menyengat.

Sehingga, warga mempertanyakan kenapa pabrik bisa berdiri tepat di samping puskesmas.

"Kan dikhawatirkan menganggu, mas. Kok bisa ya, berdiri di samping pas puskesmas," ucap warga yang enggan disebut namanya, Minggu lalu. (*).

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved