Nelayan Teluk Benoa Sewakan Perahu Untuk Pemancing
Deretan perahu bercadik mengapung di antara celah beton jembatan tol Bali Mandara, Benoa, Badung, Senin (14/4).
Laporan Wartawan Tribun Bali, Edi Suwiknyo
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Deretan perahu bercadik mengapung di antara celah beton jembatan tol Bali Mandara, Benoa, Badung, Senin (14/4).
Tepat di tepi jalan raya dua orang memakai kaos warna putih tampak sibuk dalam sebuah aktivitas, mereka menggergaji kayu dan membentuknya persegi empat. Setelah selesai mereka membawanya ke sebuah perahu berwarna putih.
“Ini sedang mempersiapkan tempat duduk buat pemancing nanti. Kami hanya menyediakan ini dan dayung karena mereka hanya mancing di daerah sekitar teluk saja. Jadi mesin saya bawa pulang,” ungkap Nyoman Arta (42) saat ditemui Tribun Bali.
Arta, seorang nelayan yang sehari-hari mencari ikan dan udang di sekitar hutan Manggrove di teluk Benoa. “Namun sekarang sudah berbeda. Daerah tangkapan sudah semakin sempit teutama setelah adanya jalan tol ini,” imbuhnya.
Menurutnya, meski dulu sulit tetapi tidak seperti sekarang. Dulu meski musimnya jarang mendapatkan ikan, tetapi bisa membawa enam hingga sepuluh kilogram udang.
“Sekarang memang benar-benar sulit. Sekali berangkat mencari udang, kadang hanya bisa dapat satu sampai dua kilo saja ” kata Arta.
Kondisi inilah yang mengharuskannya untuk menyewakan perahunya kepada pemancing. Kebetulan beberapa bulan terakhir banyak yang seneng memancing di sekitar Teluk Benoa. Bahkan kerap meminta nelayan untuk menyewakan perahu.
“Karena tangkapan sepi, maka sejak dua bulan lalu saya menyewakan kapal ini untuk memancing,” jelasnya.
Sekali sewa tambahnya, dia mematok harga antara Rp 250 hingga Rp 300 ribu.” Itu untuk satu kali sewa. Terserah mereka mau bawa kemana kapal saya yang penting kembali. Harga itu juga lumayan karena itu penghasilan bersih. Melaut sama dengan mendapat uang sebanyak itu, namun harus dipotong untuk keperluan lain-lain,” kata Arta lagi.
Menyewa perahu ternyata bukan dilakukan Arta sendiri. Menurutnya ada sekitar sepuluh nelayan lainya yang ikut menyewakan perahunya kepada pemancing di Teluk Benoa.
“Sepuluh itu hanya perkiraan saya. Saya tidak tahu jumlah pastinya. Kalau tidak ada yang menyewa maka akan saya gunakan untuk mencari ikan,” demikian Arta. (*)