Pembunuhan WNA Amerika

Polresta Denpasar Lakukan Investigasi Kasus Sheila di ST Regis

"Silakan bertemu dengan sales marketing komunikasi dulu di sana (Sambil menunjuk ke area parkir mobil sebelah kanan gerbang pintu masuk),"

Penulis: Irma Yudistirani | Editor: Iman Suryanto
TRIBUN BALI
Pintu Masuk ke ST Regis Nusa Dua Bali 

TRIBUN-BALI.COM, NUSA DUA - Untuk mendapatkan data lebih akurat sekaligus mencocokkan keterangan pelaku dengan barang bukti yang ada, petugas kepolisian dari Polresta Denpasar turun langsung ke lokasi pembunuhan di Hotel St Regis di Sawangan, Nusa Dua, Senin (13/10/2014).

Namun demikian, penjagaan di pintu masuk hotel tersebut dikawal ketat dari petugas keamanan di tempat wisata tersebut.

"Silakan bertemu dengan sales marketing komunikasi dulu di sana (Sambil menunjuk ke area parkir mobil sebelah kanan gerbang pintu masuk)," kata satu petugas berkulit cokelat pada Tribun Bali.

Seorang pria berpotongan rambut berdiri menyambut ramah kedatangan Tribun Bali. Ia mengenakan pakaian warna krem.

"Maaf ada yang bisa saya bantu? Kalau terkait peliputan investigasi, mohon maaf kami tidak memperkenankan media masuk ke dalam. Silakan menunggu di sini sambil minum kopi (Sambil menunjuk meja yang penuh air botol mineral sedang, toples berisi kue kering, kopi bubuk, gula, gelas kertas dan dispenser)," jawab pria yang enggan disebutkan namanya ini.

Sebagaimana di beritakan sebelumnya, Sebuah koper tergeletak di halaman Mapolsek Kuta Selatan, Bualu, Badung, Selasa (12/8). Di beberapa sisi koper tersebut tampak bercak darah masih menempel. Di bagian atasnya menempel sebuah kertas bertuliskan Shely Ann Von Weise.

Tak jauh dari lokasi koper tersebut, seorang lelaki kurus bernama Ketut Wirjana duduk terdiam. Ia tak habis pikir kejadian pahit dan sadis telah menimpanya.

Wirjana adalah sopir taksi yang mengangkut korban pembunuhan, Sheila Ann Von Weise (62), warga negara Amerika Serikat, yang mayatnya tersimpan di koper yang ditaruh di bagasi taksinya.

Kepada Tribun Bali, ia mengatakan kejadian itu berawal ketika dirinya dihubungi pihak Hotel St Regis di Sawangan, Nusa Dua, yang memesan taksi untuk megantarkan tamunya.     

"Waktu itu sekitar pukul 11.00 Wita saya langsung meluncur ke lokasi hotel. Di sana saya seperti biasa menyapa tamu, namun kali ini tamu hotel ini menaikkan barangnya sendiri ke bagasi mobil," ungkapnya.

Awalnya dia mengaku tidak menaruh curiga. Pasalnya tamu juga tidak menunjukkan gelagat yang aneh. "Setelah itu dua orang tamu asing masuk. Saya mulai curiga ketika dia sudah dua jam tidak kembali ke taksi," imbuhnya lagi.

Tamu asing itu kemudian diketahui bernama Heather Lois Mack (22) dan Tomy Schaefer (21). Keduanya menjadi pelaku pembunuhan terhadap Shely.

Sementara saksi lain yang enggan disebutkan identitasnya mengatakan, dirinya sudah curiga dengan gelagat kedua pelaku. "Kecurigaan saya ini didasarkan karena saya sempat melihat bercak darah dalam koper yang dibawa oleh kedua pelaku. Apalagi ini ditambah dengan pernyataan sopir juga yang mengatakan bahwa dirinya menunggu kedua calon penumpangnya sudah dua jam," ungkap saksi yang bekerja di Hotel St Regis ini.

Merasa curiga ia pun kemudian menelepon pihak kepolisian untuk mengecek isi koper tersebut. "Saya telepon pihak kepolisian yang tak lama setelah saya telepon datang ke lokasi kejadian. Namun sebelum pihak kepolisian datang kami tidak berani membukanya," tuturnya.

Hal ini pun dibenarkan oleh Wirjana. "Benar pihak hotel telepon pihak kepolisian. Setelah pihak kepolisian datang saya pun kemudian disuruh bawa taksi saya ke Mapolsek Kuta Selatan. Sesampai di sana dan dibuka oleh pihak kepolisian ternyata isinya mayat. Saya jelas kaget melihat hal itu," ungkapnya.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved