Pembunuhan WNA Amerika
Polresta Denpasar Lakukan Investigasi Kasus Sheila di ST Regis
"Silakan bertemu dengan sales marketing komunikasi dulu di sana (Sambil menunjuk ke area parkir mobil sebelah kanan gerbang pintu masuk),"
Penulis: Irma Yudistirani | Editor: Iman Suryanto
Mayat korban yang masih dalam koper kemudian dikirim ke Instalasi Kamar Jenazah (IKJ) RSUP Sanglah sekitar pukul 15.15 Wita. Korban mengenakan kaus oblong tanpa lengan warna putih, panjang badannya sekitar 170 centimeter. Ada luka-luka memar pada wajah serta punggungnya.
"Tulang hidungnya patah akibat kekerasan benda tumpul," ungkap Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Dudut Rustyadi SpF. Hingga berita ini diturunkan, mayat tersebut masih tersimpan dalam lemari pendingin IKJ.
Kapolsek Kuta Selatan, Kompol I Gede Redrasta mengatakan, saat ini pihaknya tengah menyelidiki kasus ini. Dari keterangannya, Heather ternyata adalah anak dari Shely.
"Dari hasil olah TKP di kamar korban di kamar 317 dan keterangan beberapa saksi, kami menemukan fakta bahwa si anak Heather Lois Mack dan korban yang merupakan ibunya sempat bertengkar. Mereka kebetulan tinggal berdampingan menyewa dua kamar, korban ada di kamar 317. Entah pertengkaran apa, kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut," ungkapnya kepada awak media.
Kini pihak kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap pelaku. Dari informasi saksi, ketiga orang (termasuk ibunya yang kemudian dibunuh) membawa empat koper. Satu koper kemudian dimasukkan ke dalam taksi tersebut. Tiga koper lainnya ternyata dibuang di belakang hotel.
"Kemungkinan setelah menaruh mayat di taksi, pelaku kabur melalui pantai. Mereka juga diketahui chek in di hotel tersebut pada tanggal 9 Agustus 2014 dan berencana chek out pada tanggal 14 Agustus. Pelaku juga diketahui belum membayar biaya hotel," jelas Kompol Redrasta.
Ia juga menambahkan kemungkinan pelaku akan pulang ke negaranya pada 16 Agustus 2014 ini. "Atas dasar tersebut kami beramsumsi mereka masih di wilayah Bali. Karena itu kami telah mengontak setiap petugas keamanan yang menjadi pintu masuk Bali untuk melaporkan ke saya jika melihat kedua tersangka tersebut," kata Kompol Redrasta, sembari menambahkan bahwa atasannya juga telah mengontak konsulat jendral Amerika mengenai kasus ini. (*)