Tarif Pawang Hujan Rp 2 Juta hingga Rp 10 Juta

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Musim hujan, job pawang hujan laris di Bali, yang belakangan ini diguyur hujan hampir setiap hari. Berapa tarif pawang hujan untuk sekali memakai jasanya? Menurut Wayan Citra, pawang hujan di Denpasar, ia tidak mematok harga khusus untuk jasanya. Alasannya, niatnya adalah menolong.

Namun dari kebiasaan warga, dia diberi imbalan berkisar Rp 3,5 juta hingga Rp 5 juta untuk sekali pakai. Menurut Wayan, angka sebesar masih lebih rendah dibanding imbalan yang diberikan ke pawang-pawang lain di Denpasar.

Dia menyebutkan, ada “orang pintar” di Denpasar yang mendapat imbalan Rp 8 juta sampai Rp 10 juta sekali menggunakan jasa kepawangannya. "Saya tidak pasang tarif, tapi pengguna saya biasanya sudah tahu sendiri," ucap Wayan Citra kepada Tribun Bali di rumahnya di Denpasar pekan lalu.

Tatkala mulai mempraktikkan “ilmu” menjadi pawang hujan, Tri Hatmani Nugraha Ningsih (44) juga tak berpikir soal imbalan. Apalagi, yang meminta tolong dirinya adalah kenalan-kenalannya yang kebetulan punya acara. (Baca juga: Kisah Tri Hatmani Menggeser Hujan ke Arah Laut)

“Awalnya saya diberi duit, tapi gak mau. Masak membantu teman mengharapkan imbalan. Karena makin sering dipakai, mungkin melihat saya berhasil menjadi pawang, ya akhirnya tidak bisa menolak lagi,” terang Tri.

Kini, Tri dan suaminya Made Warmana, (47) yang juga pawang hujan sudah menjadi langganan tetap dari hotel-hotel elit di kawasan Nusa Dua. "Kami banyak dikontrak hotel dan WO (Wedding Organizer) atau penyelenggara pesta perkawinan," jelas Tri.

Tri dan suami tidak mematok imbalan yang mahal. "Saya niatnya menolong. Misalnya, kalau pernikahan agar acaranya lancar, tamu juga bisa tidur nyenyak," ucapnya. Ia menyebutkan, imbalan yang diberikan WO yang telah rutin mem-booking-nya setidaknya Rp 2 juta.