Griya Style

Pertahankan Bale Dangin Peninggalan Leluhur

I Ketut Marya Wungsu: Posisinya pun sudah ada pakemnya, selalu dekat dengan sanggah (tempat suci keluarga).

Penulis: Ni Ketut Sudiani | Editor: Rizki Laelani
Pertahankan Bale Dangin Peninggalan Leluhur - 1---2012--HL--Pertahankan_Bale_Dangin_Peninggalan_Leluhur.JPG
TRIBUN BALI/ Cisilia Agustina
Pertahankan Bale Dangin Peninggalan Leluhur - 1---2012--HL--Pertahankan_Bale_Dangin_Peninggalan_Leluhur_(1).JPG
TRIBUN BALI/ Cisilia Agustina
Pertahankan Bale Dangin Peninggalan Leluhur - 2--2012--patung_primitif.JPG
TRIBUN BALI/ Cisilia Agustina

"Ya kami juga biarkan saja di sana, sengaja  tidak dilepas," tandasnya. Ia melontarkan, sebagai pajangan, pada bale dangin diletakkan beberapa patung berbagai bentuk di atas sebuah meja kayu.

Sebagian besar menyerupai wajah hewan yang menjadi patung khas Nyuh Kuning, Desa Ubud.

Patung-patung kayu itu menurutnya sebenarnya adalah karya pribadinya yang baginya hasilnya kurang bagus.

"Ya, kayunya yang tidak baik, jadi saya rasa kurang maksimal hasilnya. Tapi ternyata bagus juga untuk pajangan," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved