Ngurah Rai Corner
Tingkatkan Pengawasan Jelang Natal dan Tahun Baru
Posko ini dibuka di lantai satu area penjemputan terminal internasional yang dilayani hingga 4 Januari 2015.
Penulis: Edi Suwiknyo | Editor: imam hidayat

TRIBUN-BALI.com, DENPASAR - Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru, Bandara Ngurah Rai, Bali, lebih meningkatkan pengawasan keamanan terhadap lalu lintas penumpang.
"Pengawasan ini sangat dibutuhkan mengingat Bali sampai saat ini masih menjadi destinasi wisata paling favorit bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara, terlebih saat liburan panjang Natal dan tahun baru," kata General Manajer PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Herry AY Sikado.
Untuk mengoptimalkan pengawasan tersebut, pihaknya bersama instansi terkait lain membuka dua posko monitoring di salah satu bandara tersibuk di tanah air ini.
Posko ini dibuka di lantai satu area penjemputan terminal internasional yang dilayani hingga 4 Januari 2015.
Sedangkan satu posko pendukung didirikan di terminal domestik. Kedua posko itu selain melibatkan petugas Angkasa Pura, juga dari Otoritas Bandara Ngurah Rai, Polsek Kawasan Udara Ngurah Rai dan Kantor Kesehatan Pelabuhan, TNI AU.
"Selaku pengelola, kami ingin memastikan kesiapan fasilitas penunjang operasional serta memantau pergerakan arus penumpang dan pesawat," katanya.
Posko Natal dan Tahun Baru ini dibuka secara resmi oleh CO GM Angkasa Pura 1, I Gusti Ngurah Ardita, Senin (22/12). "Pembukaan posko ini dilakukan karena sesuai dengan pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, ketika mendekati libur tahun Natal dan Tahun Baru selalu ada kenaikan jumlah penumpang," ujarnya.
Lanjutnya, pembangunan posko ini selain digunakan untuk melayani penumpang yang akan berlibur, juga dimaksudkan untuk memantau pergerakan penumpang yang menggunakan bandara tersebut.
"Kebetulan kami memprediksi ada kenaikan jumlah penerbangan hingga tujuh persen. Nah, kami meprediksi jumlah penumpangnya juga meningkat," jelasnya.
Menurutnya, dengan adanya pos pemantauan tersebut, pihaknya bisa memantau keamanan penerbangan dan kenyamanan penumpang. "Dengan adanya pemantauan tersebut, semua kendala bisa kami minimalisir," terangnya.
Ditemui terpisah, Pelaksana Harian Kepala Otoritas Bandara Wilayah 4, Ahmad Nurdin Aulia mengatakan, keberadaan pos tersebut jelas membantu pihaknya dalam memantau keamanan penerbangan di bandara tersebut.
"Kebetulan ada penambahan penerbangan. Lalu lintas penerbangan di bandara juga padat. Dengan adanya poskonm tersebut kami bisa langsung tanggap jika ada masalah keamanan penerbangan," jelasnya.
Tak hanya itu, pihanya kini juga tengah mewaspadai adanya cuaca ekstrem. Lanjutnya, beberapa waktu yang lalu ada empat maskapai hang dialihkan akibat keberadaan cuaca ekstrem tersebut. "Dengan adanya posko bersama ini, kami bisa tahu dan langsung bergerak untuk menangani hal itu, terutama peredaran pesawat di cuaca ekstrem," ujarnya.
Sementara itu, sebanyak lima maskapai penerbangan yang melayani rute domestik mengajukan penambahan penerbangan atau extra flight. Lima maskapai nasional itu yakni Nam Air untuk rute Surabaya dengan frekuensi penerbangan sebanyak 14 kali dengan kapasitas penumpang sebanyak 2.464 orang. Indonesia Air Asia untuk rute Denpasar-Yogyakarta dengan 14 frekuensi penerbangan berkapasitas 2.520 orang.
Sedangkan tiga maskapai penerbangan dengan rute Denpasar-Jakarta, yakni Sriwijaya Air dengan 14 frekuensi sebanyak 2.464 orang, Citilink sebanyak 70 frekuensi penerbangan dengan kapasitas 12.600 penumpang, dan Garuda Indonesia sebanyak empat frekuensi penerbangan dengan kapasitas penumpang 648 orang.