Vapor Juice, Tempat Asyik Kongko Komunitas Vape
Para pengunjung, dapat nongkrong dan vaping di dalam ruangan.VJ mengajak orang-orang beralih dari rokok konvensional ke rokok listrik.
Penulis: Cisilia Agustina. S | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
MAKIN maraknya komunitas vape di Bali, kini hadir tempat nongkrong yang dapat mengakomodasi aktivitas para komunitas ini. Namanya Vapor Juice (VJ), kafe kecil ini berada di Jalan Tantular Barat No 82, Denpasar, Bali.
Lokasinya ini cenderung sepi, tidak berada di kawasan ramai yang umumnya dipilih sebagai tempat nongkrong. Tujuannya agar orang-orang yang datang ke sini bisa lebih cozy, tidak bising, dan juga santai.
Selain sebagai tempat berkumpulnya para komunitas vape, yang juga menjadi tujuan utama didirikan VJ adalah untuk mengajak orang-orang beralih dari rokok konvensional ke rokok listrik.
“Kami ingin mengedukasi orang-orang untuk berhenti merokok, dengan mengalihkan kebiasaan mereka dengan vape,” ujar Vape Consultant, Michael.
Menurutnya, masyarakat umum, khususnya di Bali ini masih awam dan belum berani menerima teknik vaping. “Kami ingin memberi tahu bahwa vape tidak sama dengan rokok. Sebenarnya kebiasaaan menghisap itu yang kemudian di copy-paste, namun dengan alat dan bahan yang lebih aman dari rokok,” katanya.
Jika di berbagai tempat menerapkan larangan merokok untuk di dalam ruangan, namun dengan vape ini bisa dilakukan di dalam ruangan. Begitu juga yang dilakukan di kafe berlantai dua ini. Para pengunjung, dapat nongkrong dan vaping di dalam ruangan.
Menurut Michael, asap yang dikeluarkan dari vaporizer ini lebih aman karena terbuat dari e-liquid, cairan perasa yang kemudian menjadi uap. Karena sebenarnya yang sangat mengganggu dari asap rokok adalah kandungan tar yang membuat perih mata.
Namun uap yang dihasilkan dengan cara vaping ini, tambah Michael, tidak mengandung bahan yang membahayakan mata. Bahan untuk e-liquid ini juga terdiri dari Propelyne Glycol (PG) dan Vegetable Glycerin (VG), yang keduanya sering digunakan sebagai bahan pemanis untuk makanan dan juga obat.
Kedua bahan ini juga dinyatakan aman oleh America Food and Drug Administration. Ini merupakan untuk kandungan yang biasa atau tanpa nikotin.
Namun, e-liquid ini juga tetap bisa mengandung nikotin. Kadar nikotinnya pun bisa ditentukan sendiri oleh para perokok listrik ini. Mulai dari 0 mg atau tidak mengandung nikotin sama sekali, 6 mg, 9 mg, 12 mg, dan seterusnya.
Sebagai produk utama, yang ditawarkan oleh VJ adalah vaporizer (rokok listrik) dan juga e-liquid untuk cairan isinya. Berbagai jenis vaporizer beserta e-liquid yang dijual oleh VJ dapat dilihat di area lantai dua. Untuk e-liquid, banyak varian yang ditawarkan dengan berbagai rasa yang berbeda-beda.
Di area lantai dua ini, dengan konsep bar, para pengunjung bisa bersantai sambil melihat dan memilih produk yang ditawarkan. Juga bisa saling berinteraksi satu sama lain, karena tujuan dari VJ ini juga untuk menambah teman dan relasi.
Pengunjung juga bisa berkonsultasi tentang vape itu sendiri, apa yang menjadi kelebihan atau kekurangan dari metode ini, baik dengan pihak VJ atau sesama pengguna vaporizer.
Tidak hanya menawarkan vaporizer dan berbagai hal berkaitan dengan vape, VJ juga menawarkan produk lainnya yang dapat dinikmati layaknya di kafe. Berbagai makanan dan minuman juga ditawarkan oleh VJ untuk teman nongkrong.
Berangkat dari hobi makan sang owner, untuk makanan, VJ menawarkan fussion food dengan gaya Eropa. “Di sini kami lebih menawarkan makanan bergaya Eropa bukan ke Amerika, karena konsep sehat yang kami usung,” ujar Michael.