Pura Er Jeruk Bukti Adanya Buah Pemberi Kehidupan
Dhang Hyang Nirartha bersama pengikutnya merabas Alas (hutan) Angker Payangan, banyak pengikutnya yang tewas. Juwuk linglang bisa menghidupkanya
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Pura Penataran Er Jeruk terletak di perbatasan barat daya Banjar Semaon, Desa Puhu, KecAMATAN Payangan, Gianyar, Bali. Pura ini merupakan peninggalan Dhang Hyang Nirartha.
Sampai saat ini, semua warga di Kecamatan Payanga bersembahyang di pura ini. Namun, yang menjadi penanggung jawab penuh terhadap pura ini ialah Banjar/Desa Pakraman Semaon.
Seorang warga Banjar Semaon, I Nyoman Kanggo (57) saat ditemui di warungnya, Kamis (5/3/2015) pagi menceritakan, keberadaan Pura Er Jeruk ini berkaitan dengan perjalanan Dhang Hyang Nirarta di Kecamatan Payangan atau dulu disebut Parahyangan (negeri para dewa-dewi).
Dari penuturan para orang tua yang masih melekat diingatan Kanggo, ketika Dhang Hyang Nirartha bersama pengikutnya merabas Alas (hutan) Angker Payangan, banyak pengikutnya yang tewas.
Saat beristirahat untuk memulihkan kondisi fisik, Dhang Hyang Nirarta melihat juwuk linglang yang konon hanya bisa hidup di negeri para dewa.
"Buah jeruk itu digunakan untuk mengobati dan menghidupkan pengikut Dang Hyang Nirarta yang tewas dalam membabat hutan Payangan. Setelah semua prajurit yang terluka sembuh total dan yang tewas hidup kembali, Nirartha pun membuat suatu pelinggih yang disebut dengan nama Er Jeruk," ujar pria yang akrab dipanggil Pan Cutet itu. (*)
Berita Selengkapnya, Baca Harian Tribun Bali Edisi Jumat (6/3/2015)