Bagaimana Seharusnya Memberi Agar Berpahala?

Si pemberi bahkan tak ingin namanya ataupun pribadinya dikenal orang lain atau penerima sedekah itu.

Tribun Bali/Ida Ayu Made Sadnyari

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Saling memberi dan menerima menjadi kekuatan untuk ajeg dalam kehidupan ini.

Sebab manusia tidak bisa hidup sendiri, kendatipun seseorang memiliki pertambangan emas, tanah yang luas, deposito miliaran maupun rumah mewah.

Hidup tetap saling membutuhkan.

Namun, ketika Tuhan memberikan suatu keadaan yang lebih beruntung dari orang lain, mungkin karena karma masa lalu yang baik. Jangan ragu untuk memberi dan mengulurkan tangan untuk membantu mereka yang membutuhkan.

Berilah pada orang yang tepat, mereka yang benar-benar membutuhkan maka pemberian itu akan memiliki makna yang dalam bagi si penerima.

Seperti tersurat dalam Bhagawad Gita XVII-20, “Sedekah yang diberikan tanpa mengharap kembali, dengan keyakinan sebagai kewajiban untuk memberikan pada tempat, waktu dan penerima yang berhak disebut sattvika”.

Pemberian yang diberikan kepada seseorang yang benar-benar tidak mampu pada saat ia memerlukan, dengan tulus ikhlas tanpa mengharapkan balasan apapun, dikatakan sebagai pemberian Sattwika. 

Si pemberi bahkan tak ingin namanya ataupun pribadinya dikenal orang lain atau penerima sedekah itu.

Pemberian inilah yang berpahala dan kebaikan akan datang menyertainya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved