Lipsus Tribun Bali
Dianggap Kutukan, Penderita Gangguan Jiwa Akhirnya Dipasung
Pemasungan dilakukan karena ada banyak faktor. Pertama kata dia karena keluarga putus asa.
Penulis: Putu Candra | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
"Ke dokter ke balian (tabib atau dukun) bahkan ke RSJ Bangli tidak sembuh-sembuh. Bahkan ada yang menganggap ini kutukan dan sebagainya, akhirnya keluarga memilih memasung," jelasnya.
Faktor kedua penderita gangguan jiwa mendapat komplain dari warga sekitar karena sering keluyuran, keluarga akhirnya memilih untuk mengurung dan memasung.
"Ketiga keluarga khawatir kalau dibiarkan lepas bisa dibunuh atau disakiti orang, kemudian memilih untuk memasung," terangnya.
(Berita Terkait: 20 Tahun Derita Gangguan Jiwa Berat, Dayu Akhirnya Sembuh)
Faktor berikutnya bisa disebabkan masalah pembagian warisan sehingga menguntungkan pihak tertentu jika si penderita gangguan jiwa ini dipasung. "Ada juga faktor agar dapat bantuan pemerintah sehingga dipasung," urainya. (*)
Info Ter-UPDATE tentang BALI, dapat Anda pantau melalui:
like fanpage >>> https://www.facebook.com/tribunbali
Follow >>> https://twitter.com/Tribun_Bali