VIDEO: Inilah Kisah yang Andrew Chan Ingin Kamu Melihatnya
Video ‘Dear Me', “Jika saya berpikir sebelum saya melakukannya, maka Saya tidak akan ada di sini hari ini. "
Penulis: Ida A M Sadnyari | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM - Andrew Chan menulis surat ini dengan harapan pelajar SMA dan setiap orang yang menyaksikan kisahnya ini akan membuat mereka berpikir tentang kehidupan mereka dan berpikir sebelum mengambil keputusan.
Dibuat pada 2014, Video Dear Me: The Dangers of Drugs, menggambarkan Andrew Chan menulis surat untuk Andrew muda serta ribuan pemuda Australia yang ada dalam kondisi yang sama sepertinya.
(Baca Juga : Bukan Kematian, Tapi Ini yang Ditakutkan Andrew Chan Saat Eksekusi)
“Saya berusia 15 atau 16 tahun. Saat itu masih duduk di bangku sekolah,” ia bercerita dalam video yang menghantui.
“Saya telah terpengaruh narkotika dalam usia yang sangat muda dan dalam usia 15 tahun, saya sudah tenggelam di dalamnya. Saya sama seperti kebanyakan orang, berusaha menyembunyikan hal itu pada orangtua dan keluarga, tapi akhirnya malah tak terkendalikan lagi.”
(Baca Juga : Sosok Lindsay, Nenek 58 Tahun Menanti Giliran Eksekusi Mati)
“Saya telah melakukan sesuatu dalam hidup ini dan sama sekali tidak membuat saya merasa bangga. Saya telah membuat keputusan yang sangat bodoh. ”
“Jika saya berpikir sebelum saya melakukannya, maka Saya tidak akan ada di sini hari ini."
(Berita Terkait: Duo Bali Nine 27 Menit Sakaratul Maut Sebelum Meninggal ?)
Direktur ‘Dear Me’, Malinda Rutter, mengatakan bahwa Chan saat masih muda sering dibully karena latar belakangnya dari Asia. Ini memicunya menjadi orang pinggiran, di mana penggunaan obat-obatan menonjol.
"Dari 20 teman-temannya, sembilan mati dan sisanya di penjara," Rutter menyatakan fakta mengejutkan itu dalam film tersebut.
Chan terkenal karena upayanya dalam membantu rehabilitasi tahanan lain di penjara Kerobokan Bali.
Sekedar diketahui, eksekusi mati terhadap 8 gembong narkotika telah dilakukan pada Rabu (29/4/2015) dini hari di Nusakambangan.
Disebutkan bahwa beberapa di antara para terpidana itu bernyanyi satu sama lain saat mereka dibawa menuju tiang eksekusi, pada detik-detik sebelum peluru ditembakkan oleh para eksekutor. Selengkapnya. (*)
Info ter-UPDATE tentang BALI, dapat Anda pantau melalui:
Like fanpage >>> https://www.facebook.com/tribunbali
Follow >>> https://twitter.com/Tribun_Bali