Baju Merah Udeng Poleng Jadi Ciri Khas Calon Wakil Wali Kota Denpasar Ini
Setiap apapun agenda politiknya ke depan akan selalu mengenakan baju tersebut untuk menjaga konsistensi.
Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Bakal Calon Wakil Wali Kota Denpasar periode 2015/2019, I Made Arjaya yang menjalani tes kesehatan dengan tetap mengenakan seragam ciri khasnya yakni berbaju merah dan mengenakan udeng poleng.
Arjaya mengatakan, setiap apapun agenda politiknya ke depan akan selalu mengenakan baju tersebut untuk menjaga konsistensi.
“Yang jelas konsistensi. Konsistensi. Saya tunjukkan konsistensi di luar dan konsistensi di dalam,” ujar mantan Komisi I DPRD Provinsi Bali ini kepada sejumlah awak media seusai menjalani tes kesehatan di RSUD Wangaya Kota Denpasar, Kamis (30/7/2015) sekitar pukul 11.05 wita.
Sebelumnya, sewaktu mendaftarkan diri sebagai bakal calon wali kota Denpasar, Arjaya sempat mengumandangkan bahwa dirinya memang sengaja ingin menunjukkan bahwa dia adalah kader dari partai moncong putih yakni PDI Perjuangan.
Waktu itu, juga mengatakan bahwa semua masyarakat sudah tahu bahwa dia adalah kader PDIP.
“Jadi sekalian aja saya tunjukkan juga,” jelas Arjaya beberpa hari yang lalu di Sekretariat KPU Denpasar di Jalan Raya Puputan, Renon, Denpasar.
Anehnya, sewaktu menjalani tes kesehatan di RSUD Wangaya, Arjaya tidak datang berbarengan dengan pasangannya yakni, I Ketut Suwandhi.
Pantauan Tribun Bali, Arjaya datang RSUD sekitar pukul 07.05 wita, sedangkan Suwandhi datang sekitar pukul 09.30 wita.
Terkait hal tersebut, Arjaya mengatakan bahwa dirinya mendahului lantaran ada kegiatan di wilayah kediamannya.
“Jadi saya maju menjadi calon tentunya saya harus menunjukkan keseriusan saya. Kebetulan hari ini ada kegiatan di rumah, jadi saya harus turun ke bawah. Saya juga sudah sampaikan ke KPU, dan ke ibu-ibu di sini,” jelas Arjaya sebelum meninggalkan RSUD Wangaya. (*)