Liputan Khusus
Cangkang Akik Tiongkok Kuasai Bali, Perajin Lokal di Celuk Kelimpungan
Setelah Mei 2015 hingga sekarang, penjualan cangkang akik lokal (di Bali disebut cangkok bungkung) merosot drastis, sehingga memukul para perajinnya
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
“Bukan apa-apa, harga cangkang buatan Tiongkok murahnya kebangetan. Ketika penjualan cangkang Celuk anjlok, kerajinan perak yang selama ini kami andalkan, pasarnya di luar negeri juga sedang lesu-lesunya sekarang. Jadi ini seperti sudah jatuh tertimpa tangga,” imbuh Rupadana.
Dilihat dari cara pembuatannya, ada dua jenis cangkang, yakni cangkang hand made (100 persen dibuat secara manual oleh tangan-tangan terampil perajin) dan cangkang casting atau cetakan.

Seorang perajin cangkang akik di Celuk, Gianyar, sedang menunjukkan hasil karyanya. Membanjirnya cangkang akik produksi Tiongkok menggerus pasar cangkang akik lokal. (Tribun Bali/ Rizal Fanany)
Cangkang akik dari Tiongkok yang menggusur pasar cangkang buatan Celuk adalah jenis casting.
Sebetulnya, para perajin di Celuk pun memproduksi cangkang berbahan titanium selain yang berbahan kuningan dan alpaka.
Sedangkan cangkang perak sudah sangat sedikit dibuat, karena permintaannya telah turun drastis bahkan sejak sebelum awal tahun 2015.
Hasil kerajinan perak buatan Celuk selama ini sudah terkenal hingga ke benua Amerika dan Eropa.
“Tetapi permintaan kerajinan perak dari Amerika dan Eropa sedang lesu,” kata Rupadana. (*)
Info ter-UPDATE tentang BALI, dapat Anda pantau melalui:
Like fanpage >>> https://www.facebook.com/tribunbali
Follow >>> https://twitter.com/Tribun_Bali