Music Zone

White Rose Kembali Usai Vakum 3 Tahun, Tetap Pertahankan Aliran Pop Punk

White Rose, band beraliran pop-punk asal Denpasar yang terbentuk sejak 2007, kembali hadir menggebrak panggung musik Bali.

Penulis: Cisilia Agustina. S | Editor: Irma Yudistirani
Istimewa untuk Tribun Bali
Personel White Rose: Surya Dipta (Vokal/Girar), Ian Putra (Gitar), Krisna Goib (Bass/Vokal), Gung Nandha (Drum). 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – White Rose, band beraliran pop-punk asal Denpasar yang terbentuk sejak 2007, kembali hadir menggebrak panggung musik Bali.

Setelah vakum sekitar 2-3 tahun dari extended play (EP) atau mini album pertama di 2012, kini White Rose hadir dengan format dan wajah-wajah baru.

Tampil bereempat, tepatnya sejak 2014 lalu, kini band tersebut terdiri dari Surya Dipta (vocal, guitar), Ian Putra (guitar), Kurniawan Krisna (bass), Gung Nandha (drum).

Dengan konsep baru yang lebih matang, mereka pun mengaku tetap kukuh pada aliran pop-punk murni yang menjadi pegangan sejak awal bermusik.

(White Rose Rilis Album ‘Buka Mata Mereka’ di Boshe Akhir September)

"Dulu, kami tampil dengan format trio, semacam Blink 182. Sekarang sudah berempat, dengan orang-orang baru, pastinya akan jauh lebih matang. Tapi, akar bermusiknya tetap berpijak pada pop-punk murni yang catchy dan pastinya enerjik dan fun," ujar Surya, belum lama ini.

Menurut Ian Putra, tampil fresh, White Rose juga ingin menunjukkan bahwa tak selamanya band punk hadir dengan urakan.

Menurutnya, tampil dengan rapi, baik dari penampilan dan juga sound menjadi pegangannya dengan konsep yang baru saat ini.

"Sudah tidak lagi band punk itu tampil kacau, urakan. Kami harus mampu belajar ke depan untuk menghibur orang dengan cara baik," ujarnya.

Setiap penggarapan materi pun dilakukan bersama dengan ide-ide yang lebih segar yang kemudian dikemas dengan catchy dan mudah didengar (easy listening) di berbagai kalangan.

Meskipun banyak band yang juga mengusung genre ini, tetapi tidak banyak menghadirkan pop-punk yang murni.

"Kami mau bawa pop-punk yang benar-benar pop-punk asli dan dinamis. Yang lain memang bagus, tapi tidak banyak yang benar-benar asli, banyak sentuhan unsur-unsur yang lain," tambah Surya.

Sebagai bukti kembalinya di industri musik Bali, White Rose telah mengeluarkan single pertama untuk mengawali album pertama mereka.

Single berjudul Takkan Pernah Padam ini sebenarnya telah dirilis pada 2014.

Single Takkan Pernah Padam, silakan dengarkan di sini:

Menjadi teaser dari full album perdana mereka, yakni Buka Mata Mereka yang telah rampung di pertengahan tahun ini.

Ian mengatakan, berkarya dengan jujur juga menjadi kunci mereka.

Dengan karya-karya baru yang dihadirkan pada album yang digarap selama enam bulan ini, White Rose menyajikan sesuatu yang lebih dewasa yang tak hanya bicara tentang cinta.

"Lebih tentang pendewasaan diri dan pikiran. Gimana caranya supaya pikiran lebih terbuka. Intinya tentang sesuatu yang positif, agar orang-orang tidak sedih denger lagu kami, justru bangkit dan semangat lagi," papar Surya.

Dengan cakupan yang lebih luas lagi, mengenai apa yang terjadi di sekitar dan isu-isu yang ada di masyarakat, itulah yang kemudian medeka tuangkan dalam setiap lagu di album ini.

Ada 10 track yang mengisi album Buka Mata Mereka, yang mereka harapkan bisa menjadi karya yang memotivasi para pendengarnya. (*)

Info ter-UPDATE tentang BALI, dapat Anda pantau melalui:

Like fanpage >>> https://www.facebook.com/tribunbali

Follow >>> https://twitter.com/Tribun_Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved