Astika Tewas Tanpa Kepala, Jenazah Dikubur Hari Ini
Dari penuturan keluarganya itu, Astika ditemukan tewas sudah tanpa kepala.
Penulis: Lugas Wicaksono | Editor: gunawan
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - I Nyoman Astika (60), transmigran asal Buleleng, Bali, tewas usai diserang lima orang tak dikenal di kebunnya di pegunungan Baturiti, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah pada Minggu (13/9/2015) lalu.
Keluarga besarnya di Buleleng pun merasa sedih atas tewasnya Astika.
(Polisi Menduga Transmigran Asal Bali Tewas Dipenggal Oleh Kelompok Teroris Santoso)
Menantu Astika, I Nyoman Adiana menuturkan, ia mendapatkan kabar tewasnya mertuanya itu dari keluarganya di Sulawesi Tengah pada Senin (14/9/2015) melalui telepon seluler.
Dari penuturan keluarganya itu, Astika ditemukan tewas sudah tanpa kepala.
Dikatakan, ketika itu Astika bersama istrinya, Ni Made Kantri (65) sedang sembahyang tilem di pondoknya yang berada di kebun cengkeh, cokelat dan durian di pegunungan yang berjarak 10 kilometer (km) dari perkampungan transmigran Bali di Desa Gitgit Sari, Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai.
Senin, sekitar pukul 13.00 Wita, mereka dikejutkan dengan kedatangan lima orang tak dikenal berpenutup kepala.
(Kebun Tempat Nyoman Astika Tewas Tanpa Kepala Disebut-sebut Rawan Konflik)
Mereka membawa senjata laras panjang, pistol dan kapak. Kedua orangtua dari mereka menyeret Kantri menjauh dari pondoknya.
Sedangkan tiga orang lain yang bersenjata mendatangi Astika.
Selang beberapa menit kemudian, tiga orang yang sebelumnya menemui Astika mencuci tangan dan kapak yang telah berlumuran darah.
(Keluarga Terpukul, Nyoman Astika Tewas Mengenaskan Tanpa Kepala)
Mereka kemudian meninggalkan nenek ini bersama mayat Astika yang sudah dalam kondisi tanpa kepala.
Kantri memberanikan diri turun ke rumahnya dan ia menceritakan ke tetangga-tetangganya dan melaporkan ke aparat kepolisan dan TNI.
Mayat Astika lantas dibawa ke RSUD Parigi Moutong dan hari ini, Selasa (15/9/2015), baru akan dikuburkan.