AHMI Klungkung Turun ke Jalan, Tolak Wisata Syariah di Bali
Sore itu mereka bermaksud untuk menyuarakan aspirasi dan mengukuhkan sikap untuk menolak tegas Wisata Syariah di Bali yang gencar diisukan akan ditera
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Langit Klungkung sedang mendung, ketika puluhan pemuda pemudi berpakaian adat menenuhi perempatan Tiing Adi, Desa Gunaksa Klungkung, Kecamatan Dawan, Kamis (26/11/2015) sore.
Pemuda-pemudi yang terhimpun dalam Aliansi Hindu Muda Indonesia (AHMI) Klungkung tersebut berkumpul dengan membawa berbagai atribut mulai dari poster, spanduk hingga membentangkan bendera merah putih sebagai bentuk nasionalisme.
(Minta Maaf Terkait Rencana Desa Wisata Syariah di Bali, Ini Kata Ketua MES)
Sore itu mereka bermaksud untuk menyuarakan aspirasi dan mengukuhkan sikap untuk menolak tegas Wisata Syariah di Bali yang gencar diisukan akan diterapkan di Bali.
"Untuk kondisi saat ini saya rasa wisata syariah kurang tepat untuk diterapkan di Bali," teriak lantang I Putu Purnama Irawan, Koordinator aksi tesebut.
Menurutnya, aksi tersebut merupakan bentuk pernyataan sikap mereka terhadap isu rencana penerapan dan pengembangan Wisata Syariah di Bali.
Mereka juga menegaskan, Bali merupakan destinasi wisata dunia berbasis budaya dan nilai lokal, bukan wisata agama.
"Pertahankan wisata budaya dan eksistensi desa adat. Kami tidak butuh destinasi syariah dan semacamnya, taksu kami adalah budaya lokal," ungkap Mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Mahendradatta tersebut. (*)