Bentrokan di Lapas Kerobokan
Pastika Sarankan Lapas Minta Bantuan ke Polri
Mantan Kapolda Bali ini juga mengatakan kalau Lapas kekurangan personel itu bisa meminta bantuan kepada pihak kepolisian.
Laporan Wartawan Tribun Bali, A.A. Gde Putu Wahyura
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Gubernur Bali, Made Mangku Pastika mengharapkan harus ada razia terus menerus setelah terjadinya bentrok antar ormas pada kemarin (17/12/2015), dan ditemukannya senjata tajam di LP Kerobokan.
"Harus diambil tindakan hukum tegas, jangan dibiarkan hal seperti ini berkembang lagi. Tadi tindakan prefentif, razia misalnya. Jangan sampai di lapas begitu banyak ada alat-alat senjata, itu bagaimana bisa terjadi begitu? Harusnya kan tidak boleh? Jangankan yang begitu yang sederhana pun tidak boleh. Oleh karena itu, ketegasan semua pihak yang kita harapkan." tegas Pastika selepas peringatan Hari Ibu, di Gedung Ksirarnawa, Art Centre, Denpasar, Selasa (22/12/2015).
Mantan Kapolda Bali ini juga mengatakan kalau Lapas kekurangan personel itu bisa meminta bantuan kepada pihak kepolisian.
"Jadi kalau ke Lapas tidak boleh bawa senjata ya benar-benar tidak boleh, harus ada keberanian soal itu. Kalau petugas lapas kurang, bisa meminta bantuan kepada pihak kepolisian. Saya yakin mereka akan dengan senang hati membantu." ujarnya.
Selain itu ia mengharapkan agar ada razia minimal dua kali dalam sebulan agar tidak lagi terjadi masalah senjata tajam di Lapas.
"Misalnya merazia secara insidentil, harus terus itu tidak boleh berhenti. Misalnya sudah begini satu bulan razia lagi, satu bulan setengah razia lagi, jadi tindakan prefrentif itu yang paling penting, kalau dibiarkan nanti muncul lagi." tegas Pastika.
Adapun ia mengharapkan agar tidak terjadi bentrok seperti ini, karena akan kurang baik bagi citra Bali.
"Kita ini bersaudara semuanya, jangan sampai bentrok seperti itu. Itu kan kurang baik imagenya citra kita jadi kurang baik, secara tidak langsung maupun langsung mereka mencoreng Bali sebagai pulau yang damai dan penuh toleransi." tegas Pastika. (*).