Ajaib! Saat Bangunan Pura Hancur Diterjang Banjir Bandang, Patung Ganesha Tetap Berdiri Kokoh
Jero Mangku Pura Taman Belatung, Ida Mangku Anom menjelaskan, tiga hari sebelum peristiwa banjir bandang, dirinya sudah memiliki firasat buruk.
Penulis: Lugas Wicaksono | Editor: gunawan
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Pura Taman Belatung di Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali, tidak luput dari terjangan banjir bandang, Sabtu (23/1/2016) petang.
Namun ajaibnya, Pelinggih Surya dan Patung Ganesha tetap berdiri kokoh.
Sekitar pukul 18.00 Wita, air bah berisi gelondongan kayu-kayu besar dari Sungai Banyupoh dengan derasnya menerjang tembok penyengker yang mengelilingi bangunan Pura Taman Belatung, yang berfungsi sebagai tempat pembersihan diri (melukat) bagi umat Hindu.
Di pura ini terdapat Pelinggih Surya, Peraneman, Gedong Mandala Linggih Ida Bhatara Dewa Ayu Mas Taman, Gedong Simpen, Linggih Ida Bhatara Dewi Kwan In, Patung Ganesha, dan wantilan.

Patung Ganesha yang selamat dari terjangan banjir bandang, di Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali, Sabtu (23/1/2016) lalu. (Tribun Bali/ Lugas Wicaksono)
Hampir secara keseluruhan bangunan pura ini hancur diterjang material yang dibawa banjir bandang seperti potongan kayu dan bebatuan.
(Pura Taman Belatung Sering Didatangi Pejabat yang Kini Sudah ‘Jadi’, Ini Nama Pejabatnya)
Tetapi Pelinggih Surya dan Patung Ganesha tetap berdiri kokoh.
Tak ada kerusakan sedikit pun.
"Inilah keajaiban Tuhan," kata Jero Mangku Pura Taman Belatung, Ida Mangku Anom (52), kepada awak media, Minggu (24/1/2016).
Ia menganggap aneh dan ajaib karena dilihat secara logika, Patung Ganesha yang dibangun dari bahan semen dan pasir itu semestinya ikut hancur melihat dahsyatnya terjangan banjir bandang.
Mangku Anom menuturkan, hujan waktu itu sudah tidak begitu deras sejak pukul 14.00 Wita.
Tapi dari utara longsoran tanah beserta kayu-kayu besar dan bebatuan menerjang kawasan pura.
Firasat Jero Mangku dan Gonggongan Anjing
Jero Mangku Pura Taman Belatung, Ida Mangku Anom (52), kepada awak media, Minggu (24/1/2016) menjelaskan, tiga hari sebelum peristiwa banjir bandang, dirinya sudah memiliki firasat buruk.
Anjing yang berada di halaman parkir menggonggong terus-menerus.