Pelajar Cerdas Tewas Gantung Diri: Ibuku Tersayang, Aku Minta Maaf
Siapa Dewa Gede Nusadi Mesiana? Dia sosok pendiam tapi cerdas.
Penulis: I Dewa Made Satya Parama | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
“Saya menawarkannya untuk pulang kampung saat penampahan galungan, namun Nusadi menolaknya dan lebih memilih tinggal di rumah sendirian. Saat di kampung di Desa Tista, Busungbiu, Buleleng, saya menelepon dan menanyakan kabarnya. Ia jawab baik-baik saja,” tutur Winanya sambil menahan tangis.
Paman Nusadi, Dewa Gede Alit, juga membenarkan bahwa keponakannya merupakan sosok pendiam.
“Dia memang pendiam, kalau ditanya baru menjawab,” jelasnya.
Keponakannya itu, diakuinya, jarang pulang ke kampung halamannya di Desa Sidembunut, Bangli.
Alit sempat mendapatkan kabar dari tetangga yang menemukan Nusadi di rumahnya Nusa Dua bahwa keponakannya itu sempat sembahyang saat Hari Raya Galungan, Rabu (10/2/2016).
Mendengar kabar duka tersebut, kedua orangtuanya pingsan.
Sebelum mengakhiri hidupnya, Nusadi menulis sepucuk surat untuk orangtuanya dalam Bahasa Inggris.
Surat itu diletakannya di kamar orangtuanya. Isi surat itu demikian.
Keluargaku tersayang,
Ini sudah 18 tahun semenjak aku lahir. Aku selalu mendapatkan apa pun dari kalian.
Kalian memperlakukanku seperti hanyalah aku satu-satunya.
Tidak ada yang bisa dilakukan oleh anak bodoh ini untuk membayar apa yang kalian lakukan padaku.
Pengorbanan yang besar, usaha dan semuanya.
Ibuku tersayang,
Kamulah yang selalu mengerti aku.