Tol Denpasar-Buleleng Belah Bukit Bedugul, Kuta-Tanah Lot Hanya 20 Menit

Bali akan memiliki dua jalan tol "fenomenal"; tol yang membelah laut (Tol Bali Mandara) dan membelah gunung.

Tribun Bali/Prima

Perusahaan ini merupakan gabungan antara PT Waskita Tol Road (WTR) dengan saham sebesar 75% dan Perusahaan Daerah (Perusda) Bali yang memiliki saham 25%.

“Itu belum dilakukan Feasibility Study (FS) dari PT Waskita Bali Mandara. Bisa saja dauhnya (dibaratnya) Bukit Bedugul dilalui, bisa saja dengan membelah bukit,” ujarnya.

Direktur Teknik PT Waskita Bali Mandara, Muhammad Sadali, mengatakan rencana jalan tol Soka-Buleleng yang direncanakan membelah Bukit Bedugul baru sampai pada survey awal.

Dengan kata lain, kira-kira baru survey kasar dengan belum mengecek lahan dan kajian trase dari rencana proyek pembangunan jalan tol tersebut.

(Terbentur Pembebasan Lahan, Tol Kuta-Canggu-Tanah Lot Diusulkan Begini)

“Itu baru survey awal, artinya kira-kira menarik garis, itu nanti baru dicek lahannya, trasenya. Kalau FS-nya belum, jadi biaya yang akan dikeluarkan juga belum,” ujarnya melalui telepon, tadi malam.

Ia menjelaskan memang ada dua alternatif terkait dengan pembangunan jalan tol tersebut, yakni membelah Bukit Bedugul atau melewati bagian barat dari Bukit Bedugul.

“Karena itu menyangkut jumlah traffic yang lewat, ada perbandingan IRR (internal rate of return) antara investasi dan keuntungan nanti. Jadi kami belum melakukan itu, ini baru awal dan itu sangat kasar saja. Ibaratnya baru menarik garis di atas kertas,” jelasnya.

Sedangkan untuk jalan tol prioritas yang menghubungkan Kuta-Tanah Lot-Soka dikatakannya prosesnya terus berjalan.

Ia sudah menyampaikan hasil pertemuan dengan DPRD Bali beberapa waktu lalu ke Kementerian PU di Jakarta.

Pihaknya nanti akan mematangkan proses FS dari rencana tol tersebut.

“Dari hasil DPRD Bali kemarin kami sudah menyampaikan ke PU Jakarta. Itu kan dari hasil itu belum diputuskan apakah melalui saluran (jalan layang) atau lewat jalan Sunset Road,” ujarnya.

Ia mengatakan sebenarnya kedua alternatif ini tidak masuk secara bisnis, tetapi masih lebih hemat melalui saluran, karena pembebasan lahan sedikit.

Kementrian PU juga menyarankan untuk jalan layang, makanya pihaknya akan mematangkan dahulu FS untuk diajukan ke Pemprov Bali. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved