Paus Terdampar di Bali

Paus Terdampar Batu Tumpeng Memastu Warga Yang Mengambil Bagian Tubuh, Ini Faktanya!

Warga malah sakit-sakitan, demam tidak turun-turun, bahkan ada warga yang kulit di wajahnya bermasalah seperti muncul bentol-bentol

Istimewa
Jero Mangku Suwitra dan kerabatnya melakukan ritual Pelebon Alit di lokasi terkuburnya ikan paus jenis sperma (Physeter macrocephalus) di Pantai Batu Tumpeng, Desa Gelgel, Klungkung, Rabu sore (23/3/2016). 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Jero Mangku Suwitra menceritakan, petunjuk yang diberikan melalui istrinya tersebut, meminta agar dirinya melakukan upakara pelebon alit dengan sarana banten sesorohan selem (hitam), dandanan, prasista duur mengala, sareng pejati.

Setelah itu, beliau juga mohon tirtha toya segara (air laut) di pantai batu tumpeng, tirtha pura batu tumpeng, tirtha Watu Klotok, Tirtha Dalem Ped, dan tirtha ulam agung, Betara Baruna.

"Secara niskala ikan tersebut mengaku bernama Ratu Lingsir Sang Watu Renggong. Bahkan, ia sempat memberi pawisik akan memastu (mengutuk) siapa saja yang mengambil bagian tubuhnya seperti gigi, kulit, daging, dan siripnya," jelasnya.

Bertepatan dengan purnama kedasa yang jatuh Rabu (23/3/2016), Jero Mangku Suwitra dan beberapa kerabatnya menggelar ritual pelebon alit di lokasi terkuburnya paus jenis sperma (Physeter macrocephalus) tersebut.

(Kerauhan, Istri Jero Mangku Suwitra Minta Adakan Upacara Pelebon Alit di Kuburan Paus Batu Tumpeng)

Pelebon alit/ Ngaben alit ini dimulai sekitar pukul 16.00 Wita dan dipuput langsung oleh Jero Mangku Suwitra.

Selayaknya pelebon pekepada manusia, pelebon ikan paus ini juga menggunakan sarana banten pelebon namun dalam sekala yang lebih kecil.

Kejadian niskala dan diluar nalar pun terjadi selama upacara dilangsungkan.

Mulai dari kerabat yang kerasukan (kesurupan), sampai  tiba-tiba menangis dan histeris.

Bahkan, secara kebetulan beberapa orang datang membawa minyak dan meminta bantuan kepada Jero Mangku Suwitra agar menghaturkan minyak tersebut kepada ikan paus yang telah terkubur.

Menurut pengakuan warga, mereka sempat mengambil bagian tubuh dari ikan paus tersebut seperti daging, gigi, dan kulit untuk dijadikan minyak.

Namun semenjak digunakan,warga tersebut malah sakit-sakitan, ada yang demam tidak turun-turun, bahkan ada warga yang kulit di wajahnya bermasalah seperti muncul bentol-bentol setelah menggunakan minyak dari bagian tubuh paus tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved