Bentrokan di Lapas Kerobokan

Aneh, Kok Lapas Mau Diatur Napi?

Jika nanti semua penghuni lapas meminta kesepakatan agar lapas tidak menerima si A atau si B, justru itu akan menimbulkan kesan lapas dikalahkan

Penulis: Putu Candra | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Tribun Bali/Putu Candra
Situasi terkini di Lapas Kerobokan, Kamis (21/4/2016) 

“Tidak boleh ada kesepakatan seperti itu, aneh. Yang berwenang itu kan kepala lapas dan petugas lapas, bukan penghuni yang mengatur,” tegasnya.

Ketika ditanya, kenapa tidak menahan sementara para tersangka itu di kepolisian, Maha Agung beralasan, kapasitas tahanan kepolisian belum tentu bisa menampung.

Selain itu, kepolisian akan menanggung biaya makan dan lain-lain dari para tersangka itu.

“Para tersangka itu kan perlu dibiayai untuk makan dan kebutuhan lainnya. Kalau di lapas, itu sudah ada anggarannya dan kewajiban pihak lapas,” ucapnya.

Ia menyarankan pihak Lapas Kerobokan agar para tahanan di sana yang sudah berstatus napi, khususnya di dua blok yang ribut pada Kamis (21/4/2016) malam, untuk dipindahkan ke lapas di wilayah lain.

Itu untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya bentrok antar anggota ormas yang ditahan di Lapas Kerobokan.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved