Terungkap, Sobrat Terbakar Api Cemburu Lihat Tamara dan Adrian Berduaan, Begini Kisahnya!
Mantan makelar tanah ini mengaku sudah kenal baik dengan Tamara sejak tahun 2014, karena rumah mereka berdekatan.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Kasus antara aktris senior Tamara Bleszynski dan I Wayan Putra Wijaya alias Sobrat (40) warga Banjar Padang Linjong, Desa Canggu, Kuta Utara, Badung, Bali ternyata bukan karena masalah asmara semata.
Tetapi juga dipicu oleh rasa patriotik antara Sobrat dan teman Tamara, Adrian T King (39) warga Australia keturunan Inggris.
Hal tersebut terungkap saat pihak kepolisian Polsek Kuta Utara memanggil Tamara (korban), Adrian T King (saksi), dan Sobrat (terlapor), guna mensinkronisasikan hasil penyidikan polisi, Senin (25/4/2016).
Konfrontasi ini terkait laporan penganiayaan yang dilakukan Sobrat terhadap Tamara, Kamis (14/4/2016) malam, di kawasan Canggu.
Tamara datang menggunakan mobil CRV warna putih DK 402 AM, bersama temannya Adrian, serta seorang lelaki berbadan kekar.
Sedang Sobrat datang pukul 10.40 Wita bersama kuasa hukum dan juga bodyguard-nya.
Tampak raut muka Sobrat lebih segar dan penuh senyum, berbeda dengan pemanggilan sebelumnya.
Saat sama-sama berada di dalam ruang penyidik, mereka duduk berhadapan.
Wajah Tamara tampak tertekan.
Sementara Sobrat sesekali melirik Tamara sembari tersenyum dan mengacungkan jempol.
Ketika jeda pemeriksaan tersebut, Tamara bersama temanya Adrian sama sekali tidak keluar dari kantor polisi.
Mereka berdua hanya berdiri di depan ruangan penyidik.
Tamara pun berusaha menghindari wartawan dengan meminta sang bodyguard menjauhkan awak media dari dirinya.
Berbeda dengan Sobrat, saat jam istirahat pemeriksaan, dia memiih untuk makan di kantin di depan polsek.
Tidak hanya bersantai, Sobrat juga membuka diri kepada para wartawan yang meliput.
Dalam wawancaranya, Sobrat bersikukuh tidak menjabak Tamara, melainkan Adrian.
Apa alasannya? Sobrat mengaku dendam dan merasa diremehkan.
Mantan makelar tanah ini mengaku sudah kenal baik dengan Tamara sejak tahun 2014, karena rumah mereka berdekatan.
Tamara pun sering makan di restoran milik Sobrat.
Pria berkulit sawo matang ini pula yang menjadi makelar ketika ayah Tamara membeli tanah seluas kurang lebih 28 are di Jalan Echo Beach, Banjar Canggu, Desa Canggu, Kuta Utara, tahun 1996.
Di atas tanah itu kemudian Tamara membangun Vila T7.
Sekitar tahun 2015, Adrian masuk ke kehidupan Tamara.
Saat melihat mereka berdua, Sobrat pun terbakar api cemburu.
Ia mempertanyakannya pada Tamara.
Tapi bukan jawaban yang didapatkan Sobrat, melainkan dorongan fisik dan umpatan yang dilontarkan Adrian.
“Saya didorong sama Adrian. Dia juga katakan f*** you sama saya,” ujarnya kepada awak media.
Hal yang lebih membuat Sobrat tidak suka dengan Adrian lantaran bule tersebut pernah mengusik rasa patriotiknya.
“Dia pernah bilang sama saya, bahwa saya sejak 200 tahun lalu sudah kalah. Saya yang suka belajar sejarah tahu maksudnya, adalah orang Indonesia tidak kan pernah menang dengan orang Inggris. Kalian ingatkan, 200 tahun lalu atau tepatnya 204 (1811), Inggris pernah jadi koloni kita? Saya sebagai orang Indonesia merasa diremehkan. Karena itulah saya dendam sama Adrian ini,” tegasnya.
Saat ditanya apakah pernah memiliki hubungan asmara dengan Tamara, Sobrat tidak mau menjawabnya.
Dia hanya berseloroh bahwa dia memiliki banyak teman wanita.
“Kalau masalah itu, kalian pikir saja sendiri, yang pasti saya memang punya banyak pacar,” ujarnya lalu tertawa.
Sementara Tamara sama sekali tidak memberikan komentar terkait hal ini.
Dia hanya berlindung di balik tubuh Adrian dan bodyguard-nya.
“Maaf, ibu tidak bisa diganggu,” ujar lelaki berbadan kekar berkepala botak itu.
Sebelumnya, dilansir Obsesi Global TV, Tamara membacakan surat pernyataan Sobrat yang ditujukan kepadanya.
Artis seksi mantan istri Mike Lewis ini sempat menangis saat membaca surat yang ditandatangani Sobrat itu.
Dalam surat tersebut, Sobrat menyatakan tidak akan menganggu baik secara fisik maupun mental atau langsung dan tidak langsung terhadap keluarga dari Adrian dan Tamara.
Kemudia Sobrat menyatakan tidak benar memiliki hubungan kekasih atau istri dengan Tamara.
Semua yang dilakukan Sobrat semata-mata berdasarkan kekagumannya terhadap Tamara yang berlebihan dan di luar batas yang tidak sepatutnya.
Kapolsek Kuta Utara, Kompol I Wayan Arta Ariawan mengatakan, terkait pemanggilan mereka, pihak kepolisian ingin mensinkronisasikan keterangan yang selama ini tumpang tindih.
Sobrat mengaku tidak pernah menjambak Tamara, tetapi menjabak Adrian.
Sementara, Tamara malah mengaku sebaliknya.
“Belum ada perkembangan apakah akan ada tersangka. Kami masih mensinkronisasikan pengakuan yang tumpang tindih,” ucapnya.
Setelah melakukan konfrontasi, pihak kepolisian akan melakukan gelar perkara di tempat kejadian perkara (TKP).
Polisi juga akan melakukan pemeriksaan lanjutan.
"Kami bermaksud untuk mengetahui peristiwa yang terjadi sebenarnya seperti apa. Dan untuk saksi sendiri keseluruhan ada empat. Termasuk saksi korban, yang ada dan mengetahui kronologis. Saksi pedagang warung, saksi dari korban dan teman korban, dan saksi rekan terlapor," ungkapnya.
"Untuk saksi dari rekan terlapor, tidak jauh berbeda dengan keterangan terlapor (mengaku bukan Tamara yang dijambak)," imbuh Kompol Arta, sembari menambahkan belum ada upaya damai dari kedua pihak. (*)