Amokrane Sabet Tewas Ditembak di Bali

Mengejutkan, Ini Hasil Lengkap Autopsi Amokrane Sabet, Luka Kekerasan di Leher

Totalnya mencapai 36 luka yang didapati di tubuh Amok. Luka mana yang menyebabkan Amokrane tewas? Baca selengkapnya di sini

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Tribun Bali / I Dewa Made Satya Parama
Jenazah Amokrane saat dibawa ke Ruang Jenazah RSUP Sanglah, Denpasar, Bali 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pihak RSUP Sanglah, Denpasar, Bali yang dikomandoi Kepala Instalasi Forensik RSUP Sanglah, dr Dudut Rustyadi melakukan autopsi terhadap jenazah Amokrane Sabet (49) WN asal Prancis.

(Kapolda Bali Ungkap Kekuatan Amokrane Yang Luar Biasa)

Autopsi dilakukan oleh pihak Instalasi Forensik pada Rabu (3/5/2016) sekira pukul 20.30 Wita sampai 23.30 Wita.

(Senjata Makan Tuan, Amokrane Tewas akibat Pisau Belatinya)

Kapolda Bali, Irjen Pol Sugeng Priyanto dalam konferensi persnya di ruang Diviacita Polda Bali menyatakan, hasil pada PL (pemeriksaan luar) tubuh Amok, diketahui memiliki tatto di lengan dada dan tungkai kakinya.

(Dipertanyakan Kebrutalan Amokrane Dihujani 15 Tembakan Hingga Tewas, Ini Penjelasannya)

"Dari hasil pemeriksaan luarnya ada tatto saja yang ditemukan," katanya, Rabu (4/5/2016).

(Belasan Hingga Puluhan Kali Tembakan Polisi Ke Tubuh Amokrane, Tapi Hanya 8 Yang Ada di Badannya)

Sugeng melanjutkan, selain tatto juga diketahui beberapa luka.

(Sebelum Ditembak, Bule Amokrane Si Pembuat Onar di Berawa Bali Teriak Fu*k Mr Presiden)

Yang totalnya mencapai 36 luka yang didapati di tubuh Amok.

Di antaranya, 24 luka tembak peluru karet, dan 12 luka kekerasan senjata tajam di daerah leher.

"Untuk 24 luka tembak itu diketahui setelah adanya percikan peluru karet," ungkapnya.

Sugeng mengaku, asumsi terjadinya luka yang menyebabkan Amok tewas ialah terjadinya pergulatan antara Brigadir AA Putu Sudirta dan Amok.

Kemungkinan besar, dalam pergulatan itu Brigadir Sudirta merampas sajam dan mengenai leher Amok.

Dan dalam luka tusukan di leher Amok itu mengenai pipa udara di leher, yang berfungsi untuk mengalirkan darah ke paru-paru.

Terjadi penyesakan dalam luka itu.

"Hasil autopsi tidak ditemukan peluru tajam. Hasilnya peluru karet saja. Luka tusukan yang meyebabkan Amokrane tewas. Organ-organ dalam lainnya, otak dan yang lainnya tidak ditemukan yang luka apapun," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved