Sebelum Ditembak, Bule Amokrane Si Pembuat Onar di Berawa Bali Teriak Fu*k Mr Presiden

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Kapolda Bali Irjen Pol Sugeng Priyanto menyatakan, bahwa tindakan pihak kepolisian sudah sesuai dengan SOP (standar opersional prosedur) Polri.

Hal tersebut terkait tewasnya Amokarne Sabet dua hari lalu, Senin (4/5/2016)

Ia mengatakan, langkah untuk melumpuhkan bule yang dijuluki pembuat onar di kawasan Berawa, Badung, Bali itu dikarenakan dirinya melakukan beberapa aksi yang melanggar dan mengancam keamanan anggota.

(Belasan Hingga Puluhan Kali Tembakan Polisi Ke Tubuh Amokrane, Tapi Hanya 8 Yang Ada di Badannya)

Bahkan penindakan polisi ini juga sempat mendapatkan kata-kata tak pantas, Amok sempat mengeluarkan kata-kata  penghinaan terhadap Presiden RI, Joko Widodo dan polisi.

Ia sempat memaki dengan teriakan Fu*k You Mr Presiden.

"Terlebih lagi, beberapa waktu sebelumnya Amok sebelumnya menyobek-nyobek surat panggilan polisi. Itu sama halnya melakukan penghinaan hukum Indonesia," ujar Sugeng di Mapolda Bali, Rabu (4/5/2016).

Sesuai SOP penindakan, terlebih dahulu pihaknya memberikan tembakan peringatan, jika tak dihiraukan maka dilanjutkan dengan penembakan ke tubuh pelaku menggunakan peluru karet.

Jika dua langkah itu tak berhasil melumpuhkan pelaku maka, penembakan menggunakan peluru tajam menjadi langkah terakhir.

Terkait kasus Amok, kata Sugeng, prosedur itu telah dilalui.

Saat ditembak menggunakan peluru karet, Amok malah berbalik badan dan menantang untuk ditembak.

"Selain melawan memang yang membuat kami untuk bertindak adalah masyarakat baik asing dan lokal melaporkan keresahannya kepada kami," pungkasnya.

Amokrane Tewas  Karena Tikaman di Leher!

Kapolda Bali, Irjen Pol Sugeng Priyanto dalam konferensi persnya di ruang Diviacita Polda Bali menyatakan, hasil pada PL (pemeriksaan luar) tubuh Amok, diketahui memiliki tatto di lengan dada dan tungkai kakinya.

"Dari hasil pemeriksaan luarnya ada tatto saja yang ditemukan," katanya.