Mariana Tewas Saat Main Sea Walker di Tanjung Benoa, Hasil Visum: Ada Busa Putih di Rongga Hidung!
Saat kejadian Mariana mengalami secondary drown
Penulis: I Dewa Made Satya Parama | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Jenazah Mariana Hartati (42) yang tewas setelah bermain sea walker di Tanjung Benoa, Nusa Dua (16/5/2016) telah dilakukan pemeriksaan luar atau visum.
Kepala Bagian Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit tidak menemukan luka pada jenazah Mariana.
Ia hanya menemukan tanda-tanda mati tenggelam.
"Ciri-ciri mati tenggelam itu seperti ditemukan busa halus berwarna putih dari rongga hidung dan mulut jenazah" terangnya saat ditemui di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, Denpasar, Selasa (17/5/2016).
Berdasarkan hasil pemeriksaan luar yang dilakukan pihaknya, dr Alit juga menegaskan Mariana pada saat kejadian mengalami secondary drown atau sempat hidup dalam kurun waktu tertentu setelah tenggelam.
"Hal ini juga sesuai dengan keterangan saksi mata, dimana Mariana sempat kembali ke atas permukaan dan beberapa menit kemudian meninggal" ujar dr Alit.
Sebelumnya diberitakan, seorang wisatawan domestik (wsidom) meninggal dunia usai menikmati wahana seawalker di Tanjung Benoa, Badung, Bali, Senin (16/5/2016) sore.
Wisdom bernama Mariana Hartati (41) itu berasal dari Bekasi, Jawa Barat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Bali, korban melakukan seawalker (berjalan di dasar laut menggunakan helm yang kedap air) di Basuka Water Sport sekitar pukul 13.30 Wita.
Setelah bermain sekitar 20 menit korban minta naik ke permukaan, lalu melepas helm dan mengaku dadanya sesak.
Setelah berada di darat, Mariana diberikan air minum.
Namun, setelah minum air mineral tersebut, korban mengalami muntah dan napasnya tersengal-sengal.
Mariana yang mulai kritis selanjutnya dilarikan ke RS Surya Husada Nusa Dua.
Setelah mendapat penanganan medis sekitar 15 menit, korban akhirnya meninggal dunia.
Pukul 17.00 Wita jenazah diterima oleh Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, Denpasar.
Seorang teman korban mengaku kaget mendengar kejadian tersebut. "Saya tadi jalan-jalan, terus mendengar info kalau Mariana meninggal. Saya langsung ke sini untuk menengoknya" ujar seorang wanita yang mengaku teman korban.
Wanita yang enggan menyebutkan namanya itu menjelaskan, Mariana sudah memiliki keluarga dan dikaruniai dua orang anak.
"Sekarang tinggal di Bekasi bersama keluarganya," tuturnya.
Ia sudah lama tidak bertemu dengan korban karena kesibukannya sebagai pebisnis.
"Setahu saya, dia seorang pebisnis. Sering juga mendapatkan reward dari perusahaan seperti bank dan lain-lain," imbuhnya.
Semasa hidupnya, kata dia, korban dikenal baik dan suka bersosialisasi sehingga memiliki banyak teman.
"Dia baik orangnya, banyak sekali dia punya teman," cetusnya.
Korban yang berasal dari Kabupaten Bantul, Yogyakarta, itu sudah kurang lebih dua hari berada di Bali.
"Dia di Bali untuk liburan," tandasnya.
Teman lainnya yang menjadi saksi mata kejadian enggan berbicara kepada awak media dengan alasan takut keluarga korban tidak terima.
"Enggak saya tidak mau bicara, takut keluarganya tidak terima," ujar seorang pria yang tergesa-gesa menghindari awak media setelah memasuki ruang jenazah.(*)