Rabies Makan Korban
Pemilik dan Anjing Difoto Bersama, Desa Jatiluwih Tabanan Memerangi Rabies
Dalam waktu tiga jam dari Pukul 09.00 wita hingga pukul 11.00 wita, 102 anjing liar maupun diliarkan pemiliknya berhasil dieliminasi.
Penulis: I Made Argawa | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Kristina berharap adanya koordinasi dengan pihak terkait dalam memerangi anjing rabies ini.
"Terutama kepala dusun harus aktif koordinasi sebab mereka yang mengetahui geografis daerahnya," jelasnya.
Untuk masalah kesepakatan yang dibuat oleh Desa Jatuluwih, dirinya sangat mengapresasi.
Pasalnya untuk membuat blangko dengan melampirkan foto anjing dan pemilik itu hal baru di Jatiluwih.
Dan hal itu akan disosialisasikan ke desa lain.
"Ini sangat bagus kesepakatanya dalam antisipasi adanya banyak anjing liar," jelasnya.
Dalam eliminasi ini diterjunkan anggota dari desa 40 orang yang merupakan gabungan dari pecalang dan Linmas, serta dari UPT sebanyak 8 orang dan dari kabupaten sebanyak 3 orang.
"Dalam perangi rabies ini seluruh pihak yang terkait harus bekerjasama," jelas Kristina.
Dari eleminasi selama tiga jam total 102 anjing dieleminasi di delapan dusun.
Di antaranya, Dusun Kesambi: 17 ekor, Dusun Kesambahan Kaja : 35 ekor.
Dusn Kesambahan Kelod : 6 ekor. Dusun Jatiluwih Kawan dan Kangin total: 22 ekor. Dusun Gunung Sari Desa dan Dusun Gunung Sari : 22 ekor.
Sementara, seorang warga Banjar Kesambi, Desa Jatiluwih, I Nengah Kardiasa mengaku anyak melihat anjing liar.
Ini karena biasanya warga banyak yang membuang anjing ke jurang atau pun tegalan.
Sehingga yang belum mati akan kembali ke desa untuk mencari makan.
"Karena dibuang sembarangan, makanya banyak ada dan berkembang biak," ujarnya.
Saat ini, dirinya mengaku punya satu ekor anjing, meskipun tidak diikat, tetapi vaksinasi sudah sering dilakukan.
"Saya tidak berani ambil resiko, karena sudah banyak korban yang ada," jelasnya. (*)