Nonton Balap Liar Di Renon, Mahasiswa Dikeroyok Lalu Ditinggalkan Rekannya di Jalan Raya
Dari arah Jalan Hayam Wuruk, datang segerombolan remaja dengan membawa batang bambu dan helm di tangan.
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Gusti Agung Bagus Angga Putra
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Aksi penganiayaan di Denpasar kembali terjadi, Senin (4/7/2016) dini hari.
Setelah sebelumnya Yuda Cahya Diputra (24) menjadi korban pengeroyokan dan penganiayan oleh segerombolan remaja yang diduga merupakan bagian dari geng motor.
Kini kejadian hampir serupa menimpa I Gusti Agung Gede Ari Krisna (19).
Ia diduga menjadi korban penganiayaan oleh sekelompok orang ketika tengah menyaksikan balapan liar di Jalan Raya Puputan Timur Simpang Jalan Tukad Balian, Denpasar, Bali.
Korban yang tercatat masih berstatus sebagai mahasiswa ini dipukul oleh pelaku yang keseluruhan berjumlah kurang lebih 10 orang.
Korban dipukul pada bagian wajah hingga terjatuh dan membentur aspal.
Saat kejadian berlangsung, korban yang tinggal di Sanur, Denpasar Selatan, ini tengah menyaksikan balapan liar bersama 5 orang temannya.
Kemudian dari arah Jalan Hayam Wuruk, datang segerombolan remaja dengan membawa batang bambu dan helm di tangan.
Tak hanya itu, para pelaku juga membawa pecahan botol.
Sontak penonton balapan liar tersebut berusaha kabur.
"Karena takut diserang, korban bersama teman-temannya kabur kearah barat. Tapi sesampainya di TKP, ada 4 orang pemuda yang sudah menunggu. Salah satunya memukul korban dengan helm hingga korban dan temannya terjatuh dari sepeda motor," jelas Kanit Reskrim Polsek Denpasar Timur, AKP Nyoman Darsana, Senin (4/7/2016) sore.
Melihat korban tersungkur di jalan, rekan korban bukannya menolong.
Ia kabur ketakutan meninggalkan korban terkapar penuh luka di jalan raya.
Untungnya, ada masyarakat yang melihat korban terkapar dan menelepon ambulance untuk membawa korban ke RSUP Sanglah Denpasar.
Kejadian ini kemudian dilaporkan oleh rekan korban ke Mapolsek Denpasar Timur.
Orangtua korban pun turut serta melaporkan kasus ini.
"Sementara kasus ini masih kita selidiki. Khususnya, keterangan pelapor akan kami dalami. Karena ada kemungkinan dia terjatuh bukan karena dipukul, tapi karena ikut trek-trekan liar. Sampai sejauh ini tidak ada tanda korban dan rekannya mengalami penusukan seperti isu yang beredar," tutup Darsana. (*)