Hasil Identifikasi Luar, Keluarga Pastikan Jenazah Itu Santoso dan Mukhtar
Bahkan jenazah yang tewas tertembak oleh Satgas Operasi Tinombala, Pegunungan Tambarana, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (18/7/2016), sudah dipastikan
Penulis: Ida A M Sadnyari | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM – Sejak Januari 2016 hingga kini tercatat operasi Tinombala yang digelar telah membuat kelompok Santoso kian melemah dan terdesak.
Bahkan jenazah yang tewas tertembak oleh Satgas Operasi Tinombala, Pegunungan Tambarana, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (18/7/2016), sudah dipastikan Santoso.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengatakan, “Sementara ini dia adalah Santoso, sementara satu lagi dari tato di belakang karena Basri banyak tato, tato-tatonya mirip dengan Basri. Sekarang katakanlah 90 persen dia adalah Santoso, dan yang satunya lagi 70 persen adalah Basri, sambil menunggu hasil tes DNA.”
Demikian juga Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Pol Rudy Sufahriadi membenarkan adanya kontak tembak yang menewaskan dua orang pria dari kelompok Santoso.
"Benar ada kontak tembak dan ada dua orang meninggal dunia. Selain itu ditemukan juga senjata M16 dan sudah kami sita," terang Rudy saat dihubungi wartawan.
Jenderal bintang satu ini juga tidak menampik apabila satu jenazah yang tewas diduga Santoso.
Pasalnya ada kesamaan dari ciri-ciri fisik yakni memiliki tahi lalat di pipi.
"Mengenai ciri-ciri memang anggota menyebut ada tahi lalat di pipi. Nah Santoso juga punya tahi lalat di pipi. Ini perlu identifikasi lebih lanjut," tegasnya.
Mengutip hasil wawancara KompasTV di Poso, Selasa (19/7/2016), Kepala Operasi Tinombala, Kombes Leo Bona Lubis mengatakan, sementara sudah dilakukan proses identifikasi luar dari ciri-ciri yang sudah diketahui selama ini dan pengenalan keluarga DPO ini.
“Beberapa keluarga sudah datang tadi dan sudah melakukan identifikasi luar. Dan dari tiga keluarga atau teman dekat jenazah ini mengatakan, bahwa yang satu Santoso dan yang satu Mukhtar,” paparnya.
Untuk identifikasi luar sudah dipastikan itu adalah Santoso dan Mukhtar, hanya tinggal menunggu pencocokan DNA. (*)