Dari Pembantu Jadi Penasihat Presiden AS, Ima Rutin Kirim Uang pada Ortu di Desa

Meski hanya sekolah sampai kelas 1 SMA saja, diakui Turiyo, anaknya itu gigih dalam belajar. Ima kini bisa berbicara dalam bahasa Inggris

Tirbunnews
Orangtua Imamatul Maisaroh, Turiyo (54) dan Alimah (50) menujukkan foto cucunya saat ditemui dikediamannya, di Desa Kanigoro, Dusun Krajan, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Senin (25/7). Imamatul Maisaroh, merupakan aktivis perbudakan manusia yang diangkat menjadi Dewan Penasehat Gedung Putih. 

Saat itu tahun 1997, dan akibatnya Ima pun harus putus sekolah.

“Kami tidak tahu kalau Ima itu kabur dari rumah, dan akhirnya bekerja di Amerika,” kata Turiyo.

Seperti diberitakan Tribun Bali sebelumnya, setelah bekerja sebagai PRT di Los Angeles selama 3 tahun dengan berbagai siksaan yang ia terima dari majikannya serta tanpa dibayar, Ima akhirnya kabur dari rumah majikannya pada tahun 2000. Ia kemudian berada di penampungan gelandangan.

Sejak tahun 2012, Ima diterima menjadi staf CAST (Coalition to Abolish Slavery & Trafficking), sebuah LSM anti perdagangan dan perbudakan manusia di AS.

Di CAST, Ima menjabat sebagai organisator atau koordinator para korban Perbudakan dan Perdagangan Manusia.

Dan sejak Desember 2015 dia diangkat menjadi anggota Dewan Penasehat Gedung Putih (nama tempat untuk pusat pemerintahan AS yang berlokasi di Washington, red) bersama 10 anggota lainnya.

Dengan posisinya itu, Ima memberi saran dan masukan kepada Presiden Barrack Obama untuk memberantas perdagangan manusia.

Turiyo mengaku tidak tahu secara persis pekerjaan Ima di Amerika.

Turiyo hanya mengatakan, dari informasi yang diceritakan Ima kepadanya, anaknya itu bekerja sebagai orang kantoran.

“Saya tidak tahu dia kerja apa saja. Bilangnya kerja kantoran,” ucap Alimah.

Orangtua Ima sehari-hari bekerja sebagai petani.

Meski sudah menjadi ‘orang’ di Amerika, menurut Turiyo, Ima masih ingat dan terus berhubungan dengan keluarganya yang berada di pelosok desa.

“Dia rutin kirim uang. Bahkan, tahun lalu saya dan istri diberangkatkan umroh oleh Ima,” kata Turiyo.

Menurut Turiyo, anak Ima saat ini sudah tiga. Setelah berada di Amerika, Ima sempat menikah dengan seorang lelaki asal Meksiko, dan dikaruniai dua anak yaitu Aisyah dan Leonardo.

"Namun, mereka kemudian cerai. Ima lantas menikah lagi dengan lelaki asal Bandung. Namanya Dian. Sudah punya anak satu. Namanya Ivana," cerita Turiyo.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved