Pilkada Buleleng
KBM Mandek dan Saling Tunggu, Gerindra Belum Putuskan Hengkang
Waktu yang sudah dekat tidak membuat Koalisi Buleleng Mandara (KBM) yang digagas Golkar, Demokrat, dan Gerindra tancap gas.
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ragil Armando
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Tahapan pendaftaran calon bupati dan wakil bupati pada Pilkada Buleleng 2017 melalui jalur parpol akan dimulai pada bulan Oktober 2017.
Waktu yang sudah dekat tidak membuat Koalisi Buleleng Mandara (KBM) yang digagas Golkar, Demokrat, dan Gerindra tancap gas.
Justru, koalisi tersebut mandek di tengah jalan.
Hal ini seperti yang disampaikan oleh Ketua DPC Gerindra Buleleng, Jro Nyoman Ray Yusha kepada Tribun Bali, melalui sambungan seluler dari Denpasar, Rabu (27/07/2016).
Ia mengatakan bahwa sampai saat ini KBM masih berjalan alot dikarenakan masih saling menunggu antar partai menyelesaikan masalah internalnya, seperti Demokrat Buleleng yang hingga kini belum dilantik usai Muscab III serentak pada Mei 2016 lalu dan Golkar yang baru saja dilantik beberapa hari yang lalu.
“Kita masih mandek ini, masih saling menunggu, ada yang belum pelantikan (Demokrat) dan yang baru dilantik (Golkar),” ungkapnya.
Namun, hal tersebut tidak membuat Gerindra buru-buru hengkang dari KBM.
Ray Yusha menegaskan pihaknya masih bersabar untuk menunggu kelanjutan dari koalisi yang digagas oleh Golkar ini.
“Ya kita berkomunikasi seperti yang biasa dengan Demokrat dan dengan Golkar kan. Kita masih menunggu ini, lihat dalam arti saya kan tidak mau gegabah, gitu loh. Masa buat anak mau coba-coba,” tegasnya.
Ray Yusha bahkan mengatakan pihaknya sebenarnya telah mencoba untuk menanyakan kelanjutan koalisi tersebut kepada Ketua Golkar Buleleng yang baru saja dilantik, Putu Singyen.
Namun, dirinya mengaku komunikasi yang dia lakukan belum dibalas oleh Singyen.
“Saya sudah pernah berkomunikasi dengan beliau (Singyen), tapi belum dibalas komunikasi saya,” tuturnya.
Pun ketika disinggung siapa yang kira-kira nanti akan diusung oleh KBM dalam Pilkada Buleleng mendatang.
Ray Yusha belum bisa menjawabnya, dirinya berdalih hingga saat ini pihaknya belum ada MoU (Memorandum of Understanding) antar partai dalam KBM tersebut.