Pilkada Buleleng

Tirtawan Siap Dipecat Jika Maju Pilkada Buleleng

Apabila nantinya paket tersebut muncul, maka dianggap sebagai surprise dalam politik di Buleleng.

Penulis: Ragil Armando | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Tribun Bali/Ragil Armando
Nyoman Tirtawan 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Munculnya nama paket Roh-Tirta (Rochineng-Tirtawan) menjelang Pilkada Buleleng 2017 mendatang, diakui sebagian pihak telah digadang-gadang akan mampu menyaingi pasangan incumbent yakni Putu Agus Suradnya-Nyoman Sutjidra (PASS).

Akan tetapi, paket tersebut mendapat bantahan dari Nyoman Tirtawan.

Menurut Tirtawan, meskipun nama paket tersebut telah beredar luas di kalangan masyarakat khususnya di Buleleng, namun hal itu dirasa masih belum bisa dipastikan. 

“Kita kan mengikuti arus saja. Kan tidak ada satu pun yang pasti, begitu juga dengan paket itu,” ujarnya saat ditemui di Ruangan Komisi I DPRD Bali, Senin (01/08/2016). 

Tirtawan mengatakan, munculnya nama dirinya yang dipasangkan dengan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali tersebut merupakan suatu perjalanan politik menjelang Pilkada Buleleng 2017.

Sehingga, apabila nantinya paket tersebut muncul, maka dianggap sebagai surprise dalam politik di Buleleng.

Begitu juga sebaliknya, jika nantinya paket tersebut tak terwujud. 

“Politik itukan penuh dengan surprise dan juga penuh dengan rekayasa, kan begitu. Tinggal yang mana yang nanti menjadi kesungguhan, kalau saya kan mengikuti arus saja,” kata politisi Partai NasDem ini. 

Seandainya nanti, lanjut Tirtawan, dirinya resmi maju pada Pilkada Buleleng 2017 entah berpasangan dengan Ketut Rochineng ataupun figur lain, dirinya mengaku siap dengan segala konsekuensi yang akan terjadi.

Misalnya, saja konsekuensi pemecatan dari partai induknya.

Tirtawan malah menyatakan, apabila dirinya nanti maju Pilkada Buleleng 2017 seharusnya Partai NasDem patut berbangga.

Pasalnya, memiliki kader yang bisa diusung maju. 

“Semestinya partai bangga kadernya dilirik oleh banyak orang. Seperti Pak JK itu, Golkar kan tidak mencalonkan dia. Tapi Pak JK dicalonkan PDI-P dan menang. Kalau mau dikasih sanksi, ya itukan aturan partai. Ya silahkan, saya siap lahir batin dan taat aturan,” tegasnya. 

Sebagai politisi walaupun terancam sanksi, Tirtawan menjelaskan bahwa politik merupakan suatu jalan untuk menjadi seorang bangsawan.

Seperti yang telah diajarkan oleh Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh. 

“Saya pun seperti yang diajarkan oleh Pak Surya Paloh bahwa politik itu adalah jalan untuk menjadi seorang bangsawan,” tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved