Bali Mandara Mahalango

Sanggar Seni Gita Mahardika Tampilkan Kisah Calonarang

Lakon drama tari calonarang ini mengisahkan Desa Girah di Kerajaan Kediri pada masa pemerintahan Airlangga.

Penulis: i kadek karyasa | Editor: Kander Turnip
Tribun Bali/I Kadek Karyasa
Sanggar Seni Gita Mahardika Banjar Babakan, Desa Sukawati, Gianyar pentaskan Calonarang di event budaya Bali Mandara Mahalango di Art Centre, Denpasar, Bali, Selasa (9/8/2016) malam. 

Saat Raja Airlangga duduk terdiam disudut istana, Patih Madri datang menghadap. Raja Erlangga menceritakan apa yang terjadi.

Dengan perasaan marah Patih Madri memohon izin agar Prabhu Airlangga menugaskannya untuk pergi menggempur pasukan Dayu Datu.

Setelah sampai di Desa Girah Patih Madri ketemu dengan Nyi Larung murid dari Dayu Datu.

Terjadilah pertempuran yang sangat hebat, namun Nyi Larung bisa dikalahkan oleh Patih Madri, Nyi Larung pun pergi meminta bantuan kepada Dayu Datu, dan Dayu Datupun menyerang Patih Madri.

Gugurnya Patih Madri dibawa oleh salah seorang prajurit keistana Kediri Raja dan disampaikan ke pada Sang Prabhu.

Mendengar kabar tersebut Sang Prabhu Airlangga marah dan membakar semangat prajurit untuk berperang.

Juga diceritakan Empu Baradah dan anaknya Empu Bahula diutus raja untuk mengobati penduduk yang terkena penyakit, namun dengan sepak terjang Empu Baradah, Empu Bahula mengawini Diah Ratna Mengali dan berhasil mencuri rahasia untuk membinasakan Dayu Datu. Singkat cerita, Dayu Datu bisa ditumpas. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved