Music Zone
Tur Wisata Karya, Mr Sonjaya Lantunkan Sang Filsuf di Rumah Sanur
Dalam tur yang mereka namai Wisata Karya, band yang terbentuk sejak tahun 2009 lalu ini, ingin memperkenalkan karya mereka pada masyarakat Bali.
Penulis: Cisilia Agustina. S | Editor: Irma Yudistirani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - "Masa depan lima benua, manusia alam semesta, tak akan kau ketahui. Namun Tuhan bukan pembenci. Lupakanlah masa lalu dan dia yang telah pergi. Bukanlah suatu tragedi, jika kamu jatuh cinta lagi."
Begitulah penggalan lirik dari lagu bertajuk Sang Filsuf, milik unit folk asal Bandung, Mr Sonjaya.
Karakter vokal yang berat khas Dimas Dinar Wijaksana, sang vokalis, melantunkan lagu tersebut beberapa waktu yang lalu di Rumah Sanur.
Bersama tiga dari 4 personel lainnya, Ridha Kurnia Waluya (guitar), Yaya Risbaya (percussion), Andry Cahyadi (bass) dan Nuansa Gema (guitar), ini menjadi kali pertama bagi Mr Sonjaya bertandang ke Bali.
Dalam tur yang mereka namai Wisata Karya, band yang terbentuk sejak tahun 2009 lalu ini, ingin memperkenalkan karya mereka pada masyarakat Bali.
Tak hanya sendiri, Wisata Karya ini merupakan project bersama dua band lainnya asal Bandung, yakni Nada Fiksi dan Teman Sebangku.
"Ini kali pertama kami di Bali. Namanya Wisata Karya. Jadi sesuai namanya, kami ingin membawakan dan memperkenalkan karya kami di Bali. Dan kebetulan Nada Fiksi dan Teman Sebangku juga baru rilis album," ujar Dimas kepada Tribun Bali.
Tak hanya di Rumah Sanur, namun Wisata Karya ini menyambangi beberapa tempat lainnya di Bali.
Meskipun baru kali pertama di Bali, namun respons yang diterima dari yang hadir menyaksikan penampilan mini gigs mereka, cukup baik.
Bahkan para pengunjung Rumah Sanur yang hadir malam itu, ikut bernyanyi bersama.
Tampak lagu-lagu Mr Sonjaya ini cukup akrab untuk beberapa kalangan yang memang mengikuti perjalanan musik mereka.
"Padahal sebenarnya scene musik di Bali bukan folk, tapi ya kami menampilkan kami apa adanya dengan musik yang kami bawakan ini," tambahnya.
Lirik puitis ditambah dengan karakter vokal Dimas yang khas, diiringi musik yang ciamik memang menjadi ciri khas sendiri bagi Mr Sonjaya.
Di mana dalam tiap syairnya, Dimas merespons setiap cerita dan kejadian yang ada kemudian mengemasnya menjadi sesuatu yang indah.
Lantunan lagu itu disuguhkan dalam mini album "Perjumpaan" (2012) dan full album perdana mereka "Lirik Sahaja" (2015).
"Kalau saya secara syair lebih ke kehidupan teman-teman dan coba meresponsnya menjadi sesuatu yang indah," tutur Dimas.
Dan meskipun mengangkat lagu-lagu bernuansa cinta, seperti pada album Laras Sahaja, Dimas menyampaikan bahwa yang ditampilkan Mr Sonjaya bukanlah melulu tentang asmara antara sepasang kekasih.
Namun cinta yang lebih luas, termasuk pada diri sendiri dan lingkungan yang juga menampilkan cinta dari sudut pandang lain.
“Lagu cinta yang tidak selalu tentang asmara dan birahi antar sepasang kekasih. Seperti cinta terhadap lingkungan, itu juga termasuk cinta,” tambahnya. (*)