Dharma Wacana

Apa Sesungguhnya Tujuan Mendirikan Pura Paibon, Panti, dan Dadia itu?

Dalam kekawin Ramayana, dijelaskan bagaimana integritas moral dari Prabu Dasarata itu dikatakan,Tarmalupeng Pitra Puja, artinya tidak lupa pemujaan

zoom-inlihat foto Apa Sesungguhnya Tujuan Mendirikan Pura Paibon, Panti, dan Dadia itu?
TRIBUN BALI
IDA PANDITA MPU JAYA ACHARYA NANDA

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dalam ajaran agama Hindu, pemujaan terhadap leluhur merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pratisentana (keturunan).

Di dalam kitab Tri Dewa Bawa yang meliputi ibu (Mitri Dewa Bawa), peran seorang bapak dalam rumah tangga (Pitri Dewa Bawa), dan peran seorang guru dalam rumah tangga (Acarya Dewa Bawa) merupakan penjelmaan dewata.

Karena itu harus wajib untuk dipuja. 

Dalam kekawin Ramayana, dijelaskan bagaimana integritas moral dari Prabu Dasarata itu dikatakan,Tarmalupeng Pitra Puja, artinya tidak lupa pemujaan kepada leluhur.

Dalam rangka pemujaan terhadap leluhur ini ada tahapannya. 

Hal itu tertuang dalam berbagai kitab, seperti Iti Prakerti, Siwa Gama, Putusan Bhagawan Manohari, dan Jajar Kemiri.

Inti daripada isi lontar tersebut, pertama, sesunggil karangan paumahan atau satu teritorial pekarangan rumah, berapapun kepala keluarga (KK) yang ada di dalamnya, itu wajib membangun Perihyangan yang disebut Sangar Kabuyutan, itu Kemulan Taksu.

Dalam lontar Siwa Gama, 10 atau lebih keluarga inti dalam satu pekarangan yang terdiri dari beberapa KK itu, harus membuat ikatan kekerabatan berdasarkan satu keturunan yang disebut Sanggah Gede/Merajan Agung atau disebut juga dengan istilah Merajan Pertiwi.

Bila nantinya kepala keluarga ini bertambah, tersebar di beberapa tempat, lalu mendirikan Sanggah Gede/Merajan Agung lebih dari satu, maka wenang ngwangun Paibon.

Bila nanti jumlah Pura Paibon bertambah minimal dua, selanjutnya wajib membangun Pura Panti.

Pura Panti ini minimal 40 teritorial perumahan.

Selanjutnya setelah beberapa Pura Panti didirikan oleh satu soroh keluarga tersebut, barulah membuat Pura Dadia.

Dengan demikian, pengempon Pura Ibu, Pura Panti dan Pura Dadya pastilah satu soroh sebab berasal dari satu leluhur.

Kalau kita perhatikan, itu baru strukturnya.

Lalu apa sesungguhnya tujuan dari didirikannya Pura Paibon, Panti, dan Dadia itu?

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved