Jembatan Cinta Nusa Lembongan Putus
Komang Sudiarta Hampir Putus Asa Ketika Tersangkut Jembatan Kuning Dan 5 Menit Tak Bernapas
Ketika ditanya tentang ambruknya jembatan, Sudiarta langsung memejamkan matanya.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA – Kemarin pagi, suasana duka masih terasa di lokasi runtuhnya Jembatan Kuning yang menghubungkan Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan, Bali.
Sejak matahari mulai terbit, ratusan orang mengerumuni lokasi jembatan yang ambruk pada Minggu (16/10/2016) petang, dan menyebabkan 8 orang tewas dan 34 lainnya luka-luka .
Di antara kerumunan orang tersebut tampak I Komang Sudiarta (45).
Ketika ditanya tentang ambruknya jembatan, Sudiarta langsung memejamkan matanya.
Trauma masih jelas terlihat di wajahnya.
Sudiarta beserta istrinya Ni Wayan Rusminingsih dan putrinya Putu Lia Puspita Dewi, menjadi saksi hidup dari peristiwa yang merenggut 8 korban jiwa tersebut.
“Saya bersyukur, saya beserta anak dan istri masih selamat dalam peristiwa tersebut. Runtuhnya jembatan itu nyaris saja merenggut nyawa saya, “ ujar Sudiarta dengan ekspresi yang masih tampak shock dengan kejadian tersebut.
Ia menceritakan, putusnya Jembatan Kuning terjadi pada Minggu (16/10/2016) petang sekitar pukul 18.30 Wita.
Saat itu, jembatan yang juga dijuluki sebagai Jembatan Cinta itu penuh sesak oleh para pemedek yang baru selesai sembahyang di Pura Bakung, Nusa Ceningan, yang berlokasi di timur Jembatan Kuning.
Meskipun sudah ada papan peringatan di sisi-sisi jembatan bahwa jembatan rawan jebol, warga tidak mengindahkannya.
Pemedek yang menggunakan sepeda motor dan berjalan kaki saling berdesakan di jembatan yang dipakai sejak tahun 1994 itu.
Tidak adanya pecalang ketika itu, membuat tumpukan pemedek di atas Jembatan Kuning semakin tak terkendali dan over capacity.
Dalam kondisi demikian, Komang Sudiarta dan keluarganya terjebak di tengah jembatan.
Suara klakson motor silih berganti berbunyi, dan tiba-tiba jembatan langsung runtuh.
Berdasarkan kesaksian Sudiarta, tali sling di utara jembatan yang putus telebih dahulu, lalu diikuti tali sling di sisi selatan jembatan.