Geger, Seorang Pemedek Meninggal di Pura Lempuyang saat Hujan, Mulutnya Keluar Darah
Warga Banjar Semaon, Desa Puhu, Kecamatan Payangan, Gianyar, I Wayan Ginten, mendadak meninggal di pura sungsungan jagat tersebut.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA – Para pemedek di Pura Lempuyang Luhur geger, Minggu (11/12/2016).
Warga Banjar Semaon, Desa Puhu, Kecamatan Payangan, Gianyar, I Wayan Ginten, mendadak meninggal di pura sungsungan jagat tersebut.
Perstiwa itu terjadi sekitar pukul 13.00 Wita.
Saat kejadian hujan mengguyur. Ginten lalu naik tangga bale pewedaan dipapah keluarganya untuk berteduh.
Tiba-tiba dari mulut dan hidugnya mengeluarkan darah.
Seketika badannya kaku. Pemedek pun bergegas memberi pertolongan.
Ia dibawa ke bale pesandekan untuk diperiksa oleh seorang dokter yang saat itu juga sedang tangkil.
"Saat itu kebetulan ada pemedek yang jadi dokter memeriksa korban. Korban dinyatakan meninggal," ujar Kapolsek Abang, AKP Nyoman Sugita Yasa.
Ginten tangkil ke Pura yang berada di Banjar Dinas Purwayu, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Karangasem, bersama rombongan.
Mereka berangkat dari Payangan sekitar pukul 06.00 Wita dan sampai di Pura Lempuyang sekitar pukul 11.00 Wita.
Persembahyangan pun dimulai.
Sekitar pukul 12.00 Wita, Ginten selesai bersembahyang.
Sang istri, Ni Luh Armini lalu mengambil lungsuran.
Sementara korban bersama keluarga berteduh di bale pewedaan karena hujan.
AKP Sugita Yasa mengatakan, mayat korban diturunkan menggunakan tandu oleh warga setempat.