Eksekusi di Kampung Bugis Serangan
Soal Data Jumlah Warga Bugis di Serangan, Begini Klarifikasi Pihak Terkait
Ia pun mengatakan tidak ada seorang Gubernur mengabaikan rakyatnya. Begini lengkapnya
Penulis: A.A. Gde Putu Wahyura | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Gubernur Bali, Made Mangku Pastika mengatakan terkait dengan statementnya yang menyebut hanya ada 3 Kepala Keluarga (KK) warga Bugis dari 36 KK warga tergusur di Kampung Bugis, Serangan merupakan statement dari Wakil Ketua PN Denpasar dan Panitera yang disampaikan di depan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.
“Saya bilang dari 36 KK disana hanya 3 KK orang bugis, itu saya tahu itu dari Panitera dan Wakil Ketua PN Denpasar di depan Wapres (JK) dan ada Kapolda Bali juga disana. Masa dia (Wakil Ketua PN Denpasar dan Panitera) main-main,” jelas Pastika selepas pengarahan SKPD terkait tindak lanjut hasil temuan BPK, di Inspektorat Pemprov Bali, Denpasar, Kamis (5/1/2016).
Baca: Jusuf Kalla Tanyakan Penggusuran Kampung Bugis Serangan, Pastika Sebut Warga Bugis Hanya 3 KK!
Baca: Mohadi Sesalkan Pernyataan Mangku Pastika, Sebut Warga Etnis Bugis di Serangan Hanya 3 KK
Ia pun mengatakan tidak ada seorang Gubernur mengabaikan rakyatnya.
“Saya kan dibully orang akhirnya, seolah-olah Gubernur mengabaikan rakyatnya. Masa cuma 3 KK katanya, apalagi Mohadi berkomentar ga enak. Yang ngomong ini panitera di depan Wapres. Selain itu karena ini persoalannya kalau Mangku Pastika bikin kesalahan kecil kan jadinya besar, dan dibuat besar-besar, orang-orang langsung nyaplok itu,” jelasnya dengan nada tinggi.
Sementara itu, ketika dikonfimasi kepada Panitera PN Denpasar, Mustafa Djafar, ia menyatakan, apa yang disampaikan mengenai jumlah kepala keluarga (KK) warga Kampung Bugis, Serangan adalah berdasarkan data inteligen Polda Bali.
"Yang kami sampaikan waktu itu adalah data analisa inteligen Polda Bali," jelasnya, Kamis (5/1/2016) di ruangan Panitera PN Denpasar.
Dalam data tersebut, dinyatakan bahwa dari 36 KK hanya 3 warga Bugis.
Selain itu, diluar 36 KK bukan warga Bugis.
"Dari 36 KK yang digusur, di data analisasi inteligen Polda Bali itu hanya ada 3 KK orang bugis. Selebihnya di data dinyatakan bukan orang Bugis. Jadi apa yang kami sampaikan adalah data analisa dari inteligen Polda Bali," ujarnya. (CAN/AGW)
