Buntut Pemukulan Bule Ukraina di Seminyak, La Favela Ditutup Sementara, 3 Pelaku Ditangkap

Terkait penangkapan terhadap tiga pelaku ini kata dia dari hasil penyelidikan serta keterangan saksi dan rekaman CCTV.

Penulis: I Dewa Made Satya Parama | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Tribun Bali/I Dewa Made Satya Parama
Kapolresta Denpasar, Kombes Hadi Purnomo saat menunjukkan pelaku pemukulan WNA di Mapolresta Denpasar, Kamis (12/1/2017). 

Korban memesan 4 shot Jameson dan dua kaleng minuman soda dengan harga keseluruhan Rp 680 ribu.

Cekcok tak terhindarkan saat korban ngotot dengan pembayaran yang dianggap mahal itu.

Putu Gede yang berada di sana mendorong dan membawa korban keluar dari lantai 2 bar.

Kemudian Tude melakukan penganiayaan dengan cara memukul wajah korban dibantu dengan pelaku lainnya.

"Jadi karena korban merasa kemahalan dengan minuman tersebut, dia komplain dengan kasir. Kemudian dia dipisah agar tidak terjadi keributan, namun dia tidak mau dan terjadilah kasus penganiayaan," jelasnya.

Terkait dengan harga ini, ia memastikan bahwa biaya yang diberikan kasir sesuai dengan menu di La Favela.

"Memang harganya segitu, sesuai dari bar tersebut. Tidak ada mark-up kelebihan tagihan," ucapnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Putu Gede mengaku sebanyak 2 kali memukul korban dengan tangan kosong.

Sedangkan Artawan mengaku memukul korban sebanyak dua kali dengan tangan kosong yang mengenai mata korban.

Soal korban mengalami cacat pada mata sebelah kanannya pasca pemukulan itu, Kombes Hadi belum bisa menyimpulkan kalau korban mengalami cacat permanen seperti yang dikabarkan di Medsos.

"Belum bisa dikatakan cacat permanen, karena nanti kita minta dari hasil visum. Kalau dari medsos dikatakan begitu (cacat permanen), tapi nanti kita tetap menunggu hasil visum dari dokter," ujarnya.

Selain mengamankan tiga pelaku, polisi masih memburu seorang pelaku lainnya berinisial S yang terlibat dalam kasus ini.

Sebelumnya, pihak club memposting penyesalan atas kejadian  tersebut.

Bahkan pihak manajemen akan bertanggungjawab sepenuhnya atas dugaan pemukulan itu.

Pihak manajemen juga akan mencari dokter spesialis mata di Singapura dan akan membiayai perawatan korban.

Selain itu, postingan pihak club juga akan memeberikan sanksi tegas atas kejadian tersebut.

“Kita akan memberikan sanksi kepada tim (security) yang melakukan kekerasan," tandas postingan manajemen di facebook. (*)

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved