Heather Lois Mack : ‘Saya Tak Menyesal Membunuh Ibu Saya’

Alasan Heather untuk menjebak Tommy adalah agar dia masih bisa mendapatkan warisan sekitar 1 juta dolar AS (sekitar Rp 130 miliar)

Penulis: Eviera Paramita Sandi | Editor: Eviera Paramita Sandi

“Saya tak menyesal membunuh ibu saya. Memang sejahat itu kedengarannya, tapi itulah kenyataannya. Yang saya sesalkan adalah menyeret Tommy,” kata Heather dalam video yang menurut sejumlah media asing direkam di dalam Lapas Kerobokan dari sebuah ponsel.

Dalam beritanya kemarin, mail.online dan news.com.au menyebut bahwa Heather sepertinya mendapat perlakuan “istimewa” di dalam Lapas Kerobokan.

Disebutkan, Heather secara reguler bisa memposting foto-foto di akun media sosialnya (medsos), antara lain instagram.

Heather melakukan posting foto-foto ke medsos melalui ponsel selundupan, yang diduga dia gunakan juga untuk merekam video pengakuan yang diunggah di Youtube itu

“Saya membunuh sendiri ibu saya. Kemudian saya bilang pada Tommy jika dia tak membantu membersihkan kamar tempat kejadian pembunuhan, serta tidak membuang jasad ibu, maka saya akan bilang ke polisi bahwa dia yang membunuh. Saya akan bayar uang supaya dia ditangkap,” ucap Heather, yang terlihat berkedip-kedip dan meneteskan air mata.

Alasan Heather untuk menjebak Tommy adalah agar dia masih bisa mendapatkan warisan sekitar 1 juta dolar AS (sekitar Rp 130 miliar) dari kekayaan ibunya.

Heather mengatakan, jika dirinya saat itu terang-terangan mengatakan sebagai pembunuhnya dan Tommy hanya membantu, maka dirinya tak berhak mendapatkan warisan.

Sedangkan motif Heather untuk membunuh ibunya adalah sebagai balas dendam.

Menurut Heather dalam videonya itu, ayahnya James L. Mack dibunuh ibunya (Sheila) di sebuah hotel saat mereka berlibur di Athena, Yunani, pada tahun 2006.

Heather mengaku mengetahui bahwa ayahnya dibunuh oleh ibunya sekitar dua minggu sebelum berangkat berlibur ke Bali.

“Pada tahun 2006 itu, ketika saya masih berusia 10 tahun, ibuku membunuh ayahku di sebuah hotel di Athena, Yunani. Dua minggu sebelum saya datang di Bali, saya baru tahu bahwa ia (ibu) telah membunuh ayah. Saya menyimpan hal itu di hati saya, di pikiran saya, di jiwa saya, di dalam darah saya, di dalam oksigen yang mengaliri seluruh tubuh saya bahwa saya menginginkan untuk membunuh ibu saya. Saya tidak ingin hidup dalam kebohongan lebih lama lagi,” kata Heather.

Namun, keterangan atas kematian James L. Mack menyebutkan bahwa ia meninggal dunia akibat emboli paru-paru saat bersama keluarganya berlibur di Yunani.

“Awalnya, aku mengatakan pada Tommy untuk mencari seseorang untuk membunuh ibuku dengan imbalan 50.000 dolar AS. Tommy mengatakan `tidak`.Setelah itu, aku menemukan rencana liar baru bahwa aku menginginkan untuk membunuhnya sendiri di dalam kamar hotel, karena dia membunuh ayahku juga di dalam kamar hotel,” lanjut Heather.  

“Kami (Heather, Sheila dan Tommy) pergi ke Bali dan aku memulai rencana pembunuhan itu. Saya tidak ingin hidup dalam kebohongan lebih lama lagi, dan kebenaran akan membebaskan,” ucap Heather.

Namun, dalam persidangan di pengadilan, baik Heather maupun Tommy mengaku memukul Sheila von Wiese-Mack dengan mangkuk besar wadah buah yang terbuat dari logam di Hotel St. Regis, Nusa Dua.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved