Pembunuhan WNA Amerika

Kalapas Kerobokan Masih Akan Mencari Tahu Darimana Asal-Usul Ponsel Yang Digunakan Heather

Di sisi lain Tonny menegaskan, pihaknya sudah berusaha keras melakukan sweeping. Baik dalam hal penggunaan ponsel dan narkotika di dalam lapas.

Penulis: Putu Candra | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali / I Nyoman Mahayasa
Heather Lois Mack di balik jeruji besi 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pihak Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Denpasar, Bali masih menggali lebih dalam mengenai beredarnya video pengakuan terpidana Heather Lois Mack.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas lapas terhadap Heather dan pasangannya, Tommy, belum diperoleh pengakuan siapa yang mengunggah video tersebut ke YouTube.

Keduanya bersikukuh tidak mengakui siapa yang meng-upload video tersebut.

Baca: Dipenjara Di Lapas Kerobokan, Bagaimana Cara Heather Membuat Video Dan Mengunggah ke Youtube?

Baca: VIDEO Pengakuan Mengejutkan Heather Mack Tentang Balas Dendam Dalam Pembunuhan Ibunya di Bali

"Heather dan Tommy masih saling menyalahkan dan mereka tidak ada mengakui. Untuk sementara kami mencoba mencari tahu dengan cara lain," jelas Kepala Lapas (Kalapas) Klas II A Denpasar, Tonny Nainggolan, saat dihubungi, Selasa (7/2/2017).

Terkait dengan langkah yang akan diambil, dikatakan Tonny, akan menginvestigasi asal-usul Heather mendapatkan ponsel yang digunakan untuk merekam.

Investigasi tersebut melibatkan tim intelejen internal Lapas Kerobokan.

"Kami akan mencari tahu dari orang sekitar mereka di lapas, yang pernah melihat. Heather dan Tommy kami tanyakan, mereka bilang tidak punya HP tapi bukti video ada. Ini yang kami masih dalami," terangnya.

Untuk saat ini pemeriksaan terhadap Heather dan Tommy dihentikan.

Pihak lapas masih mengumpulkan data dari keterangan pihak lain.

Namun, Tonny sudah mengantongi keterangan Heather yang mengakui bahwa rekaman dibuatnya sendiri.

"Masalahnya dia tidak mengaku dan tidah tahu siapa yang meng-upload. Itu yang membuat kami kesulitan," imbuhnya.

Di sisi lain Tonny menegaskan, pihaknya sudah berusaha keras melakukan sweeping.

Baik dalam hal penggunaan ponsel dan narkotika di dalam lapas.

Razia rutin dilakukan rutin seminggu minimal dua kali.

"Kami akan terus lakukan sweeping atau razia agar untuk meminimalisir masuknya barang yang dilarang. Dengan sarana yang kami punya, kami akan maksimalkan," ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kanwil Hukum dan HAM Bali, Pargiyono, mengaku belum bisa mengambil langkah apapun.

Pihaknya terlebih dahulu akan melakukan koordinasi dengan Kalapas Kerobokan.

"Saya akan minta data apa saja yang sudah didapat dari investigasi awal," jelasnya.

Disinggung masih banyak HP yang lolos ke dalan lapas, Pargiyono menyebut dirinya akan melakukan evaluasi keamanan lapas.

Hal ini perlu dilakukan karena kejadian serupa terus terulang.

"Titik lemah keamanan lapas akan kami evaluasi. Masa terus HP bisa lolos," tegas pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kadivpas Ternate, Maluku Utara ini. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved