Inspirasi
Keren, Mahasiswa Undiksha Pakai E-Vote di Pemilu Raya PTI, Tekan Angka Golput
Mahasiswa calon pemilih dapat mengaksesnya dengan username dan password dari akun sistem informasi akademik (SIAK) Undiksha.
Penulis: Lugas Wicaksono | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Informatika (PTI) Fakultas Teknik Kejuruan (FTK) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) menggelar Pemilu Raya suksesi Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) PTI periode 2017-2018, Kamis (16/2/2017).
Menariknya, Pemilu Raya di PTI ini menggunakan sistem elektronik voting (e-vote).
Pemilihan langsung menggunakan sistem e-vote ini digagas sendiri oleh mahasiswa PTI yang diketuai Kadek Teguh Darmawan.
Mereka telah mulai merancangnya sejak setahun lalu dan melakukan uji coba tiga bulan lalu.
Teguh beralasan e-vote lebih praktis daripada pemilihan secara manual.
"Suksesi sebelumnya kan kita masih pakai sistem delegasi per kelas. Baru sekarang pemilihan langsung. Kita putuskan pakai e-vote untuk efisiensi biaya, bisa lebih hemat biaya tak perlu kertas suara," katanya.
Ketua Panitia Pemilu Raya PTI, Aini Aidilah Fitri mengatakan, Pemilu Raya kali ini diikuti 498 mahasiswa PTI yang memiliki hak pilih.
Mereka akan memilih tiga calon Ketua HMJ PTI, di antaranya Putu Wisnu Ekaputra, I Wayan Eka Supriyanta, dan Gede Agus Mas Supriadi.
Sebelum ditetapkan sebagai calon Ketua HMJ, ketiga calon ini sebelumnya telah melalui tahapan seleksi mulai dari administrasi, kesehatan sampai intelektualitas.
Ia berharap melalui Pemilu Raya menggunakan e-vote mahasiswa mampu memilih Ketua HMJ PTI yang terbaik.
"Dengan adanya partisipasi dari seluruh mahasiswa PTI maka akan diperoleh pemimpin yang berkualitas berdasarkan pilihan terbaik dari mahasiswa PTI," katanya.
Sistem pemilihan langsung menggunakan e-vote ini juga dapat menekan angka pemilih yang golput.
Sebab dengan sistem yang ada, mahasiswa yang tidak memilih akan dengan mudah diketahui.
"Sistem e-vote ini akan memfasilitasi seluruh mahasiswa PTI yang berstatus aktif untuk memilih, selain lebih hemat, cepat, dan transparan sistem ini lebih aman dan memudahkan kontrol peserta oleh panitia sehingga menekan pilihan golput yang mungkin terjadi," ungkapnya.
"Karena seluruh data mahasiswa yang telah berpartisipasi ataupun tidak, secara otomatis akan terekam di sistem. Dengan begitu voting akan berjalan dengan optimal, dan dapat dipantau secara langsung," tambah dia.