Rabies Makan Korban
Miris, Anjing Rabies Gigit 5 Warga di Bangli, Korban Bayar Puluhan Juta untuk Dapatkan SAR
Setelah anaknya digigit anjing, Ni Wayan Ardiani dipusingkan dengan biaya pembelian Serum Anti Rabies (SAR) yang mahal.
Petugas medis Puskesmas Kayuamba kemudian mengabarkan kepada Dinas Peternakan Bangli.
Petugas mendatangi lokasi untuk mengambil sampel otak anjing yang usdah dikubur itu.
Hasilnya, dinyatakan positif rabies.
Kepala UPTD Keswan Kecamatan Susut, Bangli, Dewa Agung Ayu Okawati mengatakan, untuk menanggapi laporan warga terkait gigitan anjing, pihaknya melakukan vaksinasi serta eliminasi sejumlah anjing yang berada di desa Pengiangan dan Desa Susut.
Dewa Ayu mengungkapkan, tercatat 29 ekor anjing yang telah diberi vaksin anti rabies (VAR), serta 14 ekor telah.
"Anjing yang dieliminasi karena sempat melakukan kontak dengan anjing liar tersebut, sehingga kami dibantu warga yang mengetahui bahwa anjingnya terlibat kontak dengan anjing liar itu, setuju untuk dieliminasi. Sementara anjing yang tidak terlibat kontak, kami berikan VAR agar terbebas dari rabies," ujarnya.
"Sebelum dibunuh warga, anjing liar itu sempat mengigit lima warga. Di Desa Pengiangan yang digigit itu adalah Sang Made Permana Yuda, Dewa Ayu Nirmala. Sementara untuk di Desa Selat Ni Putu Ayu Kartika Dewi, Ni Wayan Parsi, dan Ni Nyoman Jamin," paparnya.
Terpaksa Utang di LPD
Setelah anaknya digigit anjing, Ni Wayan Ardiani dipusingkan dengan biaya pembelian Serum Anti Rabies (SAR) yang mahal.
Ardiani mengaku membeli SAR seharga Rp 7,5 juta.
Ini memaksanya harus meminjam uang di Lembaga Perkreditan Desa (LPD).
"Padahal kami tidak punya uang sebanyak itu, jadi terpaksa pinjam ke LPD biar anak saya sehat dulu," ujarnya.
Korban lainya, Sang Made Permana Yuda mengatakan, untuk membeli SAR, ia merogoh kocek sampai Rp 23 juta.
Diakuinya anjing liar tersebut menggigit pergelangan kaki kanannya saat dia tengah berjalan pulang ke rumah.
Saat ini, ia sudah mendapat VAR dan SAR.