2 Mahasiswi Jerman Pertukaran Pelajar di Bali Jadi Korban Begal di Depan Kampus Udayana
Dari aksi pembegalan ini, pelaku membawa kabur dua unit handphone, dua buah SIM, kartu mahasiswa, kartu kredit, kunci kamar kos serta sebuah unit
Penulis: I Dewa Made Satya Parama | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Dua mahasiswi asal Jerman, Marieke Rieckers (24) dan Kathrina Sahm (24) melajukan motornya seperti biasa pada Rabu (22/3/2017) pukul 01.40 Wita.
Saat di depan di depan Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Jimbaran, dua pelaku memepetnya.
Pelaku merampas tas dan mengambil motor yang dibawa, para pembegal ini kemudian kabur.
Peristiwa pembegalan yang dialami oleh kedua korban yang sama-sama sedang mengikuti pertukaran pelajar di Bali berawal saat korban hendak kembali ke kosnya di Jalan Bukit Hijau Gang Putri, Jimbaran.
Kondisi jalan yang sempat dilintasi dua mahasiswi ini terbilang gelap dan sepi.
Tepat di depan Fakultas Teknik, Universitas Udayana tiba-tiba motor yang dikendarai mereka dipepet dan dicegat oleh sekelompok orang misterius.
“Setelah dipepet, korban kemudian diancam oleh pelaku yang diduga lebih dari dua orang,” kata seorang petugas kepolisian yang enggan disebutkan namanya, Kamis (23/3/2017).
Usai mendapat ancaman, kedua korban harus pasrah barang berharga miliknya dirampas oleh pelaku.
Tak sampai di sana, aksi para pembegal semakin brutal, motor Honda Scoopy DK 3982 FC yang dikendarai korban ikut dirampas.
Dari aksi pembegalan ini, pelaku membawa kabur dua unit handphone, dua buah SIM, kartu mahasiswa, kartu kredit, kunci kamar kos serta sebuah unit motor Honda Scoopy.
Total kerugian yang diderita dua mahasiswi ini diperkirakan mencapai Rp 18 juta.
Kapolsek Kuta Selatan, Kompol Wayan Latra membenarkan perihal adanya kasus pembegalan yang dialami Marieke dan Kathrina di Jalan Kampus Udayana, Jimbaran.
Dia mengaku pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap para pelaku yang nekat mengancam dan merampas barang serta motor milik korban.
“Iya benar, pelaku masih lidik,” katanya saat dikonfirmasi Tribun Bali melalui sambungan telepon.
Di tempat terpisah, Tim Opsnal Polsek Denpasar Barat yang memburu pelaku curanmor hingga ke Singaraja, Buleleng bisa menangkap Julkipli yang membawa kabur motor curian.
Cara pelaku mencuri motor unik, untuk membawa kabur motor korban, pelaku merusak kunci motor dengan menggunakan pahatan kayu.
Korban bernama Komang Raratini (35) kehilangan motor Honda Scoopy DK 6056 EU di Jalan Cekomaria, Denpasar (13/3/2017) sekitar pukul 04.00 Wita.
Berdasarkan Olah TKP dan pemeriksaan terhadap saksi di sekitar TKP, identitas pelaku diketahui oleh Tim Opsnal.
Pelaku kabur seusai mencuri motor korban ke Desa Patas, Singaraja, Buleleng.
Polisi kemudian memburu pelaku di tempat persembunyiannya, kemudian polisi mendapatkan informasi bahwa pelaku bekerja di sebuah dagang ayam di desa Patas.
“Berbekal informasi identitas dan ciri-ciri pelaku, kemudian kami melakukan penyelidikan di tempatnya bekerja,” jelas Iptu Aan bersama Kapolsek Denpasar Barat, Kompol Wisnu Wardana, Kamis (23/3/2017).
Saat ditangkap di tempatnya bekerja, pada Rabu (22/3/2017) kemarin, pelaku akhirnya mengakui perbuatannya setelah polisi melakukan interogasi.
Menurut pengakuan tersangka, motor korban dicuri dengan cara merusak motor dengan pahatan kayu yang dibawanya.
Untuk menghilangkan jejak, pelaku juga mengganti pelat motor korban dengan pelat motor palsu.
“Pelat asli motor dibuang ke sebuah kebun pisang,” tegasnya. Selanjutnya tersangka dan barang bukti diamankan ke Mako Polsek Denpasar Barat. (*)